Hujan Satu Jam, Jalan di Tanjungpinang Jadi Sungai
Tanjungpinang, Radar Kepri-Hanya perlu satu jam untuk merubah wajah kota Tanjungpinang menjadi “lautan” air bercampur sampah. Buktinya, hujan lebat yang mengguyur Kota Tanjungpinang, Senin (01/04) dari pukul 13 00 Wib hingga pukul 14 00 Wib sudah membuat jalan utama dan jalan sekunder menjadi “sungai’.
Tersumbatnya saluran drainase menjadi penyebab berubahnya jalan menjadi sungai di kota Tanjungpinang, seperti di Jl Bakar Batu, J Tambak , Jl Akau Potong Lembu, Jl DI Pandjaitan, Jl Brigjen Katamso (batu 3), Jl Lorong Banjar serta Jl Pemuda yang jadi “langganan” banjir.
Padahal tahun 2012 lalu, dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Tanjungpinang mengalokasikan anggaran Rp 300 juta untuk membersihkan parit/drainase se-Kota Tanjungpinang. Anggaran tersebut dibagi untuk empat kecamatan, dimana masing-masing kecamatan mendapat alokasi Rp 50 juta.”Kemana raibnya anggaran membersihkan parit/gorong-gorong itu ?. Saya sudah puluhan tahun tinggal di Jl Tambak ini, namun belum pernah melihat sekalipun parit ini dibersihkan oleh dinas kebersihan”sebut Alimin alias Awang ketua Persatuan Pedagang Kuliner Akau Potong Lembu (P2KAPL), Senin (01/04).
Pihaknya mengaku prihatin dengan rumah toko yang posisi lantainya di bawah jalan, kalau hujan para pemilik ruko standbye didepan tokonya untuk menghadang aliran air, agar tidak masuk ke dalam rumahnya.
Dari Jl Brigjen Katamso, informasi yang dihimpun media ini dilapangan, genangan air mencapai hampir setengah meter akibat tersumbatnya parit di depan PT Harap Panjang. Para pengendara motor dan pengemudi, terpaksa memutar kendaraanya agar tidak terjebak banjir. Kondisi serupa terjadi di kawasan Jl Ir Sutami dan Suka Berenang.
Hingga hari ini, dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman belum terlihat berupaya membersihkan parit/drainase yang menjadi biang banjir ini. (irfan)