; charset=UTF-8" /> Hima Persis Kepri Dukung Nelayan Tolak Tambang Timah di Laut - | ';
'
'
| | 240 kali dibaca

Hima Persis Kepri Dukung Nelayan Tolak Tambang Timah di Laut

Tomy Yandra, ketua Hima Persis Kepri.

 

Lingga, Radar Kepri-Beberapa waktu lalu puluhan masyarakat nelayan tradisional di Kecamatan Posek, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menolak laut tempat mencari nafkafnya di obok-obok oleh pengusaha tambang biji timah laut.

Sejumlah masyarakat datang ke pelabuhan dan menyatakan sikap di atas kapal kayu menolak keras semua kegiatan penambangan timah di laut, Bahkan sikap penolakan keras itu, sejumlah warga dan pemuda menuliskan petisi bersama sebagai bentuk komitmen bersama bahwa mayoritas warga kecamatan tidak menginginkan adanya kegiatan penambangan.

Hal itu juga di soroti dan didukung Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PW Hima Persis) Kepri. Ketua umum PW Hima Persis Kepri, Tommy Yandra mengatakan, penambangan timah lepas pantai tanpa dasar hukum, terumbu karang dengan jelas akan rusak, mencemari pantai, dan mengganggu perkembangan ekosistem dan mengganggu sistem sosial.

“Potensi besar dalam jangka panjang akan habis, hanya untuk mengisi nafsu keuntungan yang sesaat. Apalagi masyarakat Kecamatan Posek ini mayoritas mata pencaharian masyarakat adalah nelayan. Hal ini akan berdampak terhadap sektor ekosistem laut, terutama di ekosistem terumbu karang,”ujar Tommy melalui rilis kepada Radar Kepri.com, Selasa (10/11).

Lanjut Tommy mengungkapkan, Kekeruhan karena penambangan timah lepas pantai akan menyebabkan kondisi karang menjadi rusak dan akhirnya mati. Tidak ada kerusakan seperti di darat, kerusakan di laut sulit dikendalikan karena lubang digali tersembunyi di dasar perairan. Kerusakan ekosistem, jika hal ini terus berlanjut, pada titik klimaks ekosistem laut pastinya akan berkurang.

“Kegiatan penambangan timah berbeda dengan kejahatan konvensional, kejahatan lingkungan adalah kejahatan yang memiliki karakteristik unik, seperti reaksi sosial yang diberikan masyarakat tidak langsung,”cetusnya.

Ia juga memaparkan. “Dampak dari kegiatan ini akan terasa sekitar dekade mendatang, misalnya, pada saat seluruh lingkungan laut di Kecamatan posek atau bahkan Se kabupaten Lingga akan rusak dan tidak ada pasokan timah. Oleh karena itu, kerusakan kegiatan penambangan timah di wilayah laut Kecamatan Posek akan memberikan kerugian besar bagi masyarakat setempat,” papar Tommy.

Nelayan Posek saat menggelar aksi unjuk rasa menolak tambang timah di laut Lingga.

 

Ditambahkan Tomy.”Peraturan, bahkan tidak tentang melindungi lingkungan dan masyarakat sekitar laut atau pantai, baik selama dan setelah penambangan,”tuturnya.

“Ini jelas harus di tolak apabila masyarakat ingin bergerak ke pemerintah Provinsi Kepri, untuk menyurakan terkait penolakan. Dan Hima Persis Siap Mendampingi dan melebur bersama masyarakat untuk menyuarakan hal itu,”tutup Tommy Yandra. (Hendra)

Ditulis Oleh Pada Sel 10 Nov 2020. Kategory Lingga, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek