Goro di Akau Potong Lembu Kurang Dukungan Warga Sekitar
Tanjungpinang, Radar Kepri-Puluhan Masyarakat yang bermukim di kawasan Akau Potong Lembu bersama pedagang yang tergabung dalam organisasi Persatuan Pedagang Kuliner Akau Potong Lembu(P2KAPL) mengikuti program kegiatan gotong royong (goro), Sabtu (11/05). Goro di Akau Potong Lembu dipimpin langsung oleh Camat Tanjungpinang Barat, Misbach Adrian Lubis Msi dan Lurah Kemboja serta RT/RW setempat.
Goro yang juga melibatkan mobil pemadam kebakaran ini dimulai sekitar pukul 08 30 Wib terlihat dihadiri Lurah-lurah se-Kecamatan Tanjungpinang Barat, Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tanjungpinang Eva Amalia SH Msi. Termasuk RTdan RW setempat, juga ikut bekerja membersihkan pari-parit yang tersumbat di wilayah tersebut.
Camat Tanjungpinang Barat, Misbach Ardian Lubis Msi dijumpai media ini di lokasi goro Sabtu (11/05) terkait kegiatan yang dilakukan menyebutkan.”Gotong royong ini kita lakukan untuk membersihkan lingkungan. Karena sudah lama tidak dibersihkan, maka dari itu kita mengajak masyarakat dan pedagang Akau bersih-bersih. Sebab akau inikan, satu-satunya ikon dikota Tanjungpinang yang masih tersisa untuk pusat kuliner.”sebut Misbach.
Hal senada dikatakan Lurah Kemboja, Deri Ambari S sos di jumpai media ini di gedung Serbaguna Akau Potong Lembu mengatakan.”Kegiatan gotong royong ini mungkin kita lakukan satu kali dalam sebulan. Untuk kali ini, mungkin besok kita ulangi. Karena pengecatan lantai Akau akau belum selesai. Jadi besok kita siapkan.”kata Deri.
Alimin alias Awang, Ketua (P2KAPL) terlihat sangat bersemangat melihat kerjasama yang dilakukan camat seperti berupa gotongroyong ini.”Selama saya berjualan disini baru. Baru kali ini Camat turun langsung memimpin goro. Saya sangat senang, kalau kegiatan ini dilakukan secara rutin.”harap Awang.
Pantauan media ini dilokasi kegiatan gotong royong, untuk membersihkan lantai Akau yang terbuay dari paving block sebelum di cat. Pihak kecamatan mendatangan satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) yang dibantu beberapa orang anggota Satpol PP.
Air dalam tangki damkar disemprotkan ke paving block, kemudian beberapa orang anggota Satpol PP dibantu pedagang Akau yang hadir membersihkan dengan sapu lidi sehingga paving block itu bersih dan kering. Panas terik tidak menyurut pedagang dan Satpol PP serta Camat untuk terus membersihkan paving block.
Setelah paving block bersih dan kering, petugas Satpol PP mulai mengecat paving block mengikuti pola lama dengan cat minyak berwarna merah dan hijau.
Dilokasi terlihat pula dua unit mobil tanki air dari Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman, Kota Tanjungpinang. Dua truk ini bersinergi dengan petugas Satpol PP Kota Tanjungpinang membersihkan debu dan kotoran yang melekat di paving blok.
Masyarakat di kawasan Akau Potong Lembu serta pedagang yang hadir, terlihat bekerja penuh semangat. Meskipun menjelang tengah hari cuaca mulai kurang bersahabat, gerimis mulai turun. Namun gerimis tidak mengurangi semangat mereka untuk terus mengecat lokasi.
Namun hingga jarum jam menunjukkan pukul 14 00 Wib dan beberapa pedagang Akau mulai datang untuk menggelar dagangannya. Lokasi yang selesai dicat hanya sebagian saja, mungkin besok Minggu (12/05) pengecatan akan dilanjutkan.”Mudah-mudahan besok pedaganga Akau banyak turun membantu sehingga pengecatan lokasi dagang mereka ini bisa selesai.”harap Awang.
Selain pengecatan, panitia goro juga menyemen bahu jalan yang rusak parah, terutama bahu jalan di depan kedai kopi Pelangi, tepatnya tempat Awang menjual Prata.
Namun sangat disayangkan, warga yang berjualan di Ruko lingkungan Akau tak satupun terlihat ikut berpartisipasi gotong royong. Padahal mereka tinggal dan mencari makan dengan berjualan di kawasan tersebut. Mobil-mobil para tamu yang makan di ruko mereka juga parker dikawasan tersebut.”Entah mengapa warga pemilik ruko dikawasan Akau Potong lembu itu kurang peduli dengan kebersihan dan goro yang dilaksanakan ini. Setidaknya mereka memperlihatkan muka, kalau-pun enggan mengotori tanggannya. Goro ini-kan program pemerintah untuk masyarakat yang berada di Akau Potong Lembu.”ujar Awang.
Kalau Akau Potong Lembu ini kumuh dan jorok, serta lahan parkirnya tidak ada.”Apa mungkin para tamu akan datang makan di ruko tempat jual makanan dan minuman mereka ?”heran Awang dengan minimnya partisipasi warga yang memiliki ruko dan berjualan di seputaran Akau itu.(aliasar)