Gas Kebutuhan Rumah Tangga Masih Langka di Tanjungpinang
Tanjungpinang, Radar Kepri-Kelangkaan Bahan Bakar Gas (BBG) kebutuhan rumah tangga ukuran 3 Kilogram dan 12 Kilogram hingga, Senin (27/05) masih terjadi. Banyak ibu-ibu rumah tangga dan pedagang yang menggunakan gas mengeluh, karena susah mendapatkan gas di seluruh pangkalan yang ada di Kota Tanjungpinang.
Ana (40) warga Pantai Impian, sehari-harinya berjualan kopi di Akau Potong Lembu terpaksa tidak berjualan karena tidak adanya gas.”Padahal mulai pukul 12 00 Wib hingga sore hari berkeliling mencari gas diseluruh pangkalan di Tanjungpinang. Namun gas tersebut tidak didapat, sehingga barang-barang daganga yang sudah dikeluarkan oleh beberapa karyawan terpaksa ditutup kembali.”paparnya dengan nada kesal.
Kekesalan serupa disampaikan El (50) warga Pantai Impian lainnya, El terpaksa mencari kayu kering untuk memasak, Senin (27/05). Saat disapa media ini untuk apa kayu yang dibawanya ibu 5 orang cucu ini menuturkan.”Untuk memasak nak. Sudah dua hari ibu memasak pakai kayu, karena tidak ada gas.”tuturnya.
Padahal lanjutnya.”Cucu ibu sudah mencari gas kemana-mana, namun gas yang dicari tak kunjung di dapat, seluruh pangkalan yang menjual gas mengatakan kosong.”katanya.
Pantauan media ini dilapangan, mulai dari Bintan Centre di kilometer 9 sampai wilayah kota Tanjungpinang, semua pangkalan mengatakan gas tidak ada alias kosong.
Kadis Perindag dan UKM kota Tanjungpinang Drs Wan Kamar saat di konfirmasi media ini melalui pesan singkat (SMS) ke ponselnya menuliskan.”Udah ada di kedai-kedai. Cuma hari minggu libur, depot pertamina tak drop seluruh Kepri tu. Kita sudah minta tambah kuota pada bulan Februari kemarin.”tulis Wan Kamar.
Informasi yang diterima media ini, terkait dengan menghilangnya gas kebutuhan rumah tangga itu. Gas yang berukuran 3 Kilogram itu banyak di borong oleh pengusaha gas. Guna untuk disalin ke tabung yang berukuran 12 Kilogram di sebuah tempa pengoplosan gas di Jalan Engku Putri.
Beberapa depot penjualan gas ukuran 3 kilogram dan 12 kilogram memang terlihat memajang tabung gas, namun pedagang enggan menjual dengan alasan stok tersebut sudah di beli oleh pelanggannya. (aliasar)