; charset=UTF-8" /> DPA Tak Akurat, Belasan Guru Honor Tak Dapat Insentif - | ';
'
'
| | 1,107 kali dibaca

DPA Tak Akurat, Belasan Guru Honor Tak Dapat Insentif

Belasan guru honor yang belum menerima intensif mendatangi rumah Ketua komisi III DPRD LIngga=

Belasan guru honor yang belum menerima intensif mendatangi rumah Ketua komisi III DPRD LIngga.

Lingga, Radar Kepri-Belasan guru honor mengadu ke DPRD Lingga, Selasa (02/07) karena uang intensif honornya hingga kini masih belum dibayarkan. Belasan  orang guru honorer yang tergabung di dalam Forum Guru Honor Singkep (FGHS) terpaksa mengadukan nasibnya ke Ketua Komisi III DPRD Lingga Rudi Purwonugroho dengan mendatangi kediaman politisi dari PAN ini. Terlihat pula pula anggota DPRD Lingga, Nurdin.
Menurut Heri, salah seorang guru honor yang ikut ke kediaman Rudi Purwonugroho SH.”Selama ini, informasi yang kami terima simpang siur. Ada yang menyebutkan tahun ini insentif untuk guru honor dihapuskan. Kami hanya ingin honor kami dibayar.” Jelas Heri.
Menurutnya, selama ini tidak ada sosialisasi yang dilakukan oleh Disdikpora Lingga atau Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), terkait dengan keterlambatan pembayaran insentif untuk guru honor. Para “cikgu” honor telah cukup bersabar menunggu pencairan insentif ini. Untuk guru honor, hanya insentif yang diharapkan guna memenuhi kebutuhan hidup.”Gaji dari sekolah tidak ada. Kalau insentif hilang dari mana kami akan mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan,” ucapnya yang di amini guru lainnya.
Dia menuturkan, dalam surat yang resmi yang ditulis forum ini, pihaknya memberikan ultimatum kepada Disdikpora untuk segera menjelaskan kondisi yang terjadi dan membayarkan uang yang telah menjadi hak guru ini.“Apa menunggu hingga guru-guru honor ini, mencuri dan ditangkap polisi ?. Gara-gara berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru ada perhatian dari pemerintah.” ucapnya.
Menanggapi hal ini, Rudi Purwonugroho mengatakan, insentif guru honor ini akan tetap dibayarkan. Namun, persoalannya saat ini Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) pembayaran insentif pada tahun 2013, tidak semua guru honorer tercantum yang menerima insentif.
Tidak akuratnya data guru honor di Disdikpora membuat pembayaran insentif itu, menjadi terunda.

Dalam DPA pembayaran insentif untuk guru honorer ini, tercantum tahun 2013 jumlah guru honor dalam kota yang menerima insentif ada 112 orang. Padahal tahun sebelumnya ada sekitar 220 orang.“DPA-nya harus diubah, hal ini menunggu APBD-P baru dapat dilakukan. Jika tetap dibayarkan dengan DPA yang ada ada sebagian besar yang tidak menerima,” ucapnya.
Rudi mengatakan sesuai dengan pertemuan terkahir dengan pihak Disdikpora, Komisi III sudah menegaskan bahwa semua tenaga honor yang terdata tahun 2013, harus dibayarkan. Meskipun nilai insentif yang dibayarkan tidak sama pada tahun sebelumnya.“Kita telah sampaikan, terserah formatnya macam mana. Dibagi rata atau berdasarkan daerah.”ucapnya.
Pada kesempatan itu, Rudi juga memaparkan kondisi keuangan daerah membuat anggaran insentif untuk guru honor ini dikurangi. Tahun sebelumnya total insentif untuk membayar guru honor berjumlah Rp 6,9 miliar. Sedangkan tahun 2013, anggaran menjadi Rp4,5 milyar.”Rp 4,5 miliar saja yang kita floating itu di koreksi gubernur. Sebab, anggarannya tidak berimbang dengan PAD Lingga.”terangnya.
Sementara itu, anggota Nurdin anggota Komisi III, menambahkan komisi ini telah meminta Disdikpora untuk secepatnya membuat data kependidikan di Kabupaten Lingga. Pasalnya, hingga 31 Desember 2012 Lingga tidak memasukkan data kependidikan ini, kabupaten ini tidak akan mendapatkan bantuan dalam bentuk apapun dari pemerintah pusat.”Data ini juga menjadi dasar untuk menertibkan tenaga kependidikan di Lingga yang dinilai sudah overload,” imbuhnya.(muslim tambunan)

Ditulis Oleh Pada Kam 04 Jul 2013. Kategory Lingga, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

1 Comment for “DPA Tak Akurat, Belasan Guru Honor Tak Dapat Insentif”

  1. salam baik bagi para guru honor yayasan, saya dari thn 2004 jadi guru honor yayasan tak ada perbaikan dari segi ekonomi dan banyak kendala secara finansial maka aku berani melangkah dari jalur guru yaitu…menjadi ploper koran habis ngajar, les dor tu dor , sales pembalut in3, tutor paket c, jualan malam keliling ke desa desa pulang jam 22.00, lumayan sebulan bisa 10.000.000 – 5.000.000 karena profesi guru itu d sekolah keluar dari lingkup sekolah adalah hak membahagiakan istri..anak…semangatlah dan jangan egois bahwa sebagai guru jangan berpaangku tangan manfaatkan waktu untuk berguna bagi banyak orang…banyakki sebelum ke sekolah solat dhuha dan istirahat sekolah baca al waqiyah….salam dari kotabaru kal sel..08125061809

Komentar Anda

Radar Kepri Indek