Ditunggu Realisasi Janji Bobi Untuk Bongkar Ruli
Tanjungpinang,Radar Kepri-Ketika merobohkan 8 rumah liar (Ruli) di Jl Aisyah Sulaiman, Dompak, pada 20 Juni 2013 lalu. Lurah Sei Jang, Bobi berjanji akan merobohkan belasan banguna liar berupa lapak penjualan buah-buahan. Namun sampai hari ini, Senin (02/09, jangankan bangunan, satu tiang-pun belum ada yang dirobohkan Lurah, Bobi.
Hal ini tentu saja menimbulkan kecemburuan pada pemilik 8 unit ruli yang telah dirobohkan. Menyikapi diskriminasi ini, Lurah Seijang, Bobi di konfirmasi Radar Kepri Senin (02/09) melalui ponselnya, terkait janjinya yang akan menertibkan bangunan liar di ujung jembatan km 8 atas itu mengatakan.”Terima kasih atas atensi nya. Tidak ada kendala pak. Hanya saja sekarang, kelurahan sedang sibuk kegiatan penataan drainase di Jalan Pemuda. Setelah itu, kembali melanjutkan agenda di Batu 8 .”jawab Bobi melalui pesan singkat via ponselnya.
Ketika ditanya tentang bangunan liar pedagang buah-buahan yang berada di Jl R H Fisabilillah tepatnya sekitar 50 meter dari jembatan kilometer 8 atas, Bobi menambahkan.”Kalau yang pedagang buah-buahan itu. Porgram kita belum mengarah ke lokasi itu.”elak Bobi.
Pantauan Radar Kepri dilapangan, disekitar lokasi tersebut, masih banyak (ruli) tersebut yang belum dirobohkan. Terindikasi pihak kelurahan hanya tebang pilih, sementara 8 ruli di Jalan Aisyah Sulaiman telah dirobohkan pada Juni lalu.
Informasi yang berkembang ditengah masyarakat, bahwa.”Kelurahan mendapat Upeti dari pedagang buah-buahan yang berada di batu 8 tersebut. Itu makanya bangunan tempat jualan buah-buahan itu tidak dirobohkan.”Kata Sumber yang enggan menyebutkan namanya itu.
Sumber lain menyebutkan, bangunan tempat berjualan buah-buahan milik seorang pejabat dan para pedagang menyewa Rp 4 juta hingga Rp 6 juta setahunnya. Padahal, lokasi bangunan buag-buahan itu berada di bahu jalan dan sebagain telah dibangun secara permanen meski tidak mengantongi IMB.
Kemudian dalam jangka waktu tertentu, beberapa orang oknum Satpol PP juga terlihat mendatangi tempay tersebut. Namun kedatangan oknum Satpol PP itu bukan untuk membeli buah-buahan, tapi memungut upeti.”Mungkin karena upeti inilah, Kakansatpol enggan bertindak tegas.”sebut sumber media ini.(aliasar)