BUMD Lingga Bangun SPBU Mini
Lingga, Radar Kepri-Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Lingga membangun SPBM (Stasiun Pengisian Bahanbakar Mini) di Daik Lingga untuk mendistribusikan BBM nonsubsidi. Tujuannya untuk memilah BBM bersubsidi yang dipergunakan kendaraan plat merah dengan PT Selinsing Lingga Mandiri milik badan usaha milik daerah (BUMD) Kabupaten Lingga.
Pembangunan SPBM di Daik Lingga sudah sangat diharapkan karena selama ini pemerintah masih mempergunakan minyak subsidi untuk mendistribusikan BBM nonsubsidi. Tujuannya untuk memilah BBM bersubsidi yang dipergunakan kendaraan plat merah.
Manajemen BUMD, PT Selinsing Lingga Mandiri, Hendriza mengatakan.”Rencana BUMD membangun stasiun pengisian bahan bakar mini (SPBM) di Daik Lingga tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat terutama bagi kendaraan plat merah yang selama ini menggunakan BBM subsidi,”Rencana pembangunan SPBM non subsidi. Juni 2014 segera dioperasikan.”ujar Hendriza, Senin (19/05).
Dikatakan, pembangunan SPBM non subsidi tersebut dengan berkapasitas BBM sebanyak 20. 000 kilo liter. Dengan adannya BBM non subsidi.”Kita mengaharapkan masyarakat tidak lagi kekurangan minyak subsidi seperti yang terjadi selama ini. Jenis BBM non subsidi yang disediakan yakni Pertamax dan sebagian lagi Premium.”terangnya.
Untuk memperoleh kuota BBM non subsidi serta guna mengetahui jumlah konsumennya kata Hendriza, pihaknya akan bekerja sama dengan seluruh SKPD yang ada di Lingga.”Untuk kuota BBM non subsidi kita tidak terbatas, asalkan sesuai dengan kebutuhan di seluruh pejabat pemerintah yang memakai kendraan plat merah,kita ikuti kebutuhan pasar dan modal saja kita bisa ambil.”ungkapnya.
Terkait harga jual BBM non subsidi di Lingga, Hendriza menjelaskan bahwa harga di Lingga tentu tidak sama dengan harga di Batam. Alasannya, karena jarak disribusi yang cukup jauh dari Pertamina Uban ke Lingga.”Harga non subsidi belum berani kita sebutkan. Yang jelas kita ada usulkan dan sesuai Perda.”jelasnya.
Diteruskan Hendriza, pembangunan SPBM di Daik Lingga juga menjalankan amanah permen ESDM No 1 2013 tentang kendaraan plat merah harus menggunakan BBM non subsidi.”Intinya kita bangun kios ini bukan untuk menyaingi kios lain. Ini juga merupakan contoh standard keamanan untuk SPBM.”imbuhnya.
Ke depan, untuk takarannya, di SPBM memiliki alat takar dan pendistribusian juga menurut takaran liter yang pas.”Kita tidak menjual per-botol.”kata Hendrizal.(muslim tambunan)
Kemane dirut BUMD lingga sekarang?