Beginilah Bejatnya ES, Oknum Pejabat Pemprov Kepri (6)
Tanjungpinang, Radar Kepri-Cerita sebelumnya, meskipun tak diberi uang untuk mengunjungi anaknya di Singapura . SA tetap berangkat menggunakan uang tabungannya. SA dan anaknya menginap di kos anaknya hanya sehari saja.
Ke esokan harinya menjelang sore merek pulang ke Batam dan ternyata ES tidak ada di rumah SA, dia pergi jalan jalan Malaysia.
Dua hari kemudian tepatnya 27 desember 1014 ES pulang ke rumah dengan merasa tak bersalah dan bicara dari mana, SA pun tidak bertanya karena takut ribut dan kasihan pada anak yang baru pulang dari Bandung.
Beberapa hari kemudian, saat SA mau mencuci pakaian ES, dalam celananya SA menemukan struk pembayaran rumah makan Ampera di Bandung tercatat 26 Desember 2014 pesanan untuk dua orang asumsi SA. Saat dia dan anaknya liburan ke Singapura, suaminya tidak ke Malaysia tapi ke Bandung bersama pacarnya TE. Saat di tanyakan SA suaminya dengan memperlihatkan bukti struk ES tidak menjawab malahan langsung pergi meninggalkan rumah tampa bicara.
Saat itu SA sangat marah dan kecewa sekali, karena saat anaknya minta uang mau ke Singapura suaminya bilang tak ada uang. Tapi pada saat yang sama ES pergi ke Bandung dengan selingkuhannya pastinya menghabiskan banyak uang. Apalagi pada saat liburan, hal ini membuat SA sangat marah dan kecewa karena ES lebih mengutamakan WIL-nya dibandingkan anaknya.
Tanggal 2 januari 2015 terjadi pertengkaran hebat antara ES dan istrinya di depan anak dan ibu mertuanya karena tanpa malu ES mengaku telah menikah dengan kalimat.”Untuk Kau Tau Ya, Aku Telah Menikah dengan perempuan itu, mau apa kau ?. Sudah Puas Kau.” Ucap ES.
Akibatnya ES ribut juga dengan anaknya laki lakinya, karena membela ibunya SA tidak puas berkata itu, kemudian ES bilang menceraikan SA. Kemudian ES mengemas baju dan pakaiannya dan pergi meninggalkan rumah ke apartement Sky Garden daerah Pelita Batam.
Sejak saat itu ES tidak memberikan nafkah kepada anak dan istrinya lagi dan mulai 2 Januari 2015 hingga Omtober 2015 sekitar 10 bulan ES melarang stafnya di Badan Pengelolah Perbatasan Provinsi Kepri menyerahkan uang gaji ke istrinya atas perintah ES namun langsung di kirim keep rekeningnya, karena dia sudah punya istri baru dan telah menceraikan SA secara lisan.
Tanggal 16 Juli 2015 malam saat idul fitri sekitar jam 12.00 Wib, ES datang ke rumah tanpa rasa bersalah dan malu, dia meminta SA istrinya menghadiri open house gubernur M.Sani di gedung Daerah Tanjungpinang.
Namun ajakan ES di tolak oleh SA dengan menjawab.” Kamu kemana saja 7 bulan, sejak kamu mengatakan telah menceraikan saya. Saya sudah merasa hidup sendiri seperti Janda, karena sudah merasa tidak memiliki suami yang bertanggungjawab terhadap keluarga dan saya tidak akan memamerkan kebohongan di depan orang. Seolah kita tidak ada masalah dan baik baik saja dan tidak akan menutupi dan menyembunyikan lagi perselingkuhan serta nikah gelap kamu dengan wanita malam itu.” kata SA.
Kemudian SA berkata lagi tidak semudah itu ES pulang dan mengajak SA pergi hanya untuk menjaga nama baikmu.”Maaf pak Edy Sopyan, saya tidak akan perna menerima wanita malam itu kau samakan dengan saya.” kata SA.
Apalagi menerima ES dengan status sudah menikahi dia.”Saya tidak mau dimadi. Dengan tidak menafkahi selama 7 bulan kau kira membuat saya jera dan tak sanggup hidup tanpa mu dan gaji yang kau berikan membuat saya jera hidup kembali bersama kau lagi.”tegas SA yang langsung naik ke atas lantai dua rumahnya meninggalkan ES bersama anak anak kemudian tak lama ES pergi dari rumah.(isza)..bersambung….