Bangunan Kosong di Apartemen Indah Puri Dirobohkan Manajemen
Batam, Radar Kepri-Beberapa bangunan kosong Apartemen Indah Puri Sekupang dirobohkan oleh pihak pengolal. Pasalnya, saat angin kecang tak jarang atap bangunan tersebut jatuh dan dapat membahayakan warga sekitar yang tinggal di lokasi tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Adi, selaku Manajer Indah Puri Sekupang, kepada Radar Kepri pada Senin, 13 Desember 2021. “Kalau tidak kami bongkar, kami artinya membiarkan sesuatu yang berbahaya. Kami tidak mau begitu. Kami tidak ingin ada korban nantinya,” katanya.
Menurut Adi, apa yang dilakukan pihaknya adalah upaya tindakan mencegah adanya korban jiwa karena bangunan tersebut berusia sudah cukup tua. “Kami pikir ini adalah sebuah tindakan, oleh karena itu kami robohkan,” kata Adi.
Adi menjelaskan, adapun bangunan yang mereka bongkar merupakan bangunan yang sudah kosong dan tak lagi ada penghuninya. “Dulu ada, sekarang sudah tidak lagi,” katanya.
Pantauan Radar Kepri di lapangan, saat pembongkaran akan dilaksanakan, sempat terjadi keributan antara warga dan para pekerja.
Beberapa wanita terlihat sempat menghadang alat berat milik pekerja, sehingga pekerjaan sempat tertunda.
Penghadangan itu bukanlah tanpa sebab. Para warga sekitar merasa sering mendapatkan perlakukan semena-mena oleh pihak manajemen Indah Puri.
“kadang lampu tiba-tiba dimatikan, air dimatikan, anak kami mau sekolah jadi susah. Jadi kami seakan dianggap warga yang menumpang di sini, padahal ini rumah kami. Kami tinggal sudah bertahun-tahun. Tapi 2 tahun terakhir kami sering mendapatkan perlakuan tidak baik dari manajemen,” kata Mia, salah satu warga usai menolak perobohan bangunan Apartemen Indah Puri, Sekupang, Selasa, 14 Desember 2021.
Mia mengatakan, dia nekat menghadang alat berat tersebut karena merasa diintimidasi, pihak manajemen. “Sebenarnga sudah dari beberapa bulan lalu ingin mengusir kami dari kawasan ini, katanya masa WTO tanah sudah habis. Kemudian sejumlah bangunan mau dirobohkan sementara gedung bangunan masih ada pemiliknya yang saat ini tinggal di negara asalnya,” kata dia.
Ketegangan tersebut tak berlangsung lama. Semua merada setelah petugas dari Polsek Sekupang datang, dan pihak warga melakukan mediasi dengan manajemen, dan pembongkaran kembali dilanjutkan.
“Tadi ada kerjasama yang baik antara pihak warga dengan pihak manajemen, dan tadi ada kesepakatan dengan warga sehingga bisa kita lanjutan,” lanjut Adi.
Selain itu, Adi membantah berita yang sempat beradar, mengatakan bahwa pihaknya menyewa jasa preman untuk melancarkan proses pembongkaran tersebut.
“Kami sudah memakai prosedur yang standar, termasuk dalam hal pengamanan. Kami bekerjasama dengan perusahaan yang menyediakan jasa pengamanan. Kami pikir, hal itu perlu kami lakukan untuk menghindari adanya korban jiwa pada saat pembongkaran, sehingga kami memaksimalkan dengan jasa pengamanan,” kata dia.
Menurutnya, jika para pengaman yang dia sewa benar adalah preman, tentu suasana di lokasi jelas tidak akan kondusif. “Tapi inikan tidak. Semua berjalan dengan baik,” tutupnya.(islah)