Warga Nilai Dahlan Gagal Pimpin Kota Batam
Batam, Radar Kepri-Tujuh tahun kepemimpinan pasangan Drs H Ahmad Dahlan-Rudi SE di kota Batam. Namun di nilai tidak membawa perubahan terhadap pembangunan kota Batam. Hal dapat dilihat dari berbagai aspek kinerja walikota Batam dalam menjalankan roda pemerintahan. Seperti dalam pengentasan banjir, peningkatan ekonomi, penataan kota yang masih semrawut.
Banjir terlihat jelas di kala hujan datang, wajah kota Batam dipenuhi genangan banjir, hampir se-antro kota Batam, warga metropolis ini di hantui banjir. Di bidang ekonomi, masyarakat Batam di hantui dengan tidak terkendalinya harga sembako di pasaran. Mulai dari gas elpiji yang sangat langka disertai melambungnya harga-harga kebutuhan lainnya. Kemudian, bidang penataan kota Batam, terlihat semrawut dan tidak terarah.
Keluhan ini diungkapkan media, Selasa (14/01) di Batam Centere. Sumber yang nama tidak mau dituliskan namanya ini mengatakan.”Saat ini masyarakat Batam banyak yang menjerit karena tingginya harga sembako di kota Batam. Semakin hari, semakin tidak terkendali, seharusnya pemerintah kota Batam bisa melakukan pengawasan terhadap harga-harga kebutuhan pokok warga. Kenapa harga tersebut bisa melambung tinggi dan apa penyebabnya.”jelasnya.
Ditambahkan, kalau di bandingkan dari beberapa penghargaan yang diberikan oleh pemerintah pusat pada Pemerintah kota Batam.”Tidak sebading dengan kinerja walikota Batam saat ini. Kalau di bilang pemerintah kota Batam telah berhasil meminpin Batam ?. Tentu seharusnya dari segi mana pemerintah pusat memberikan penilaian tersebut pada walikota Batam hingga ber-hak mendapat berbagai penghargaan tersebut.”tanya sumber penuh heran.
Ditambahkan.”Kita menilai kalau walikota Batam, dengan kru-kru dan perangkat kerjanya. Memang benar banyak yang sejahtera, tetapi bukan rakyat yang dipimpinya. Hal ini bisa dilihat masyarakat Hinterland yang jauh bawah garis kemiskinan, hidup tak layak. Sementara walikota Batam bersama anak buah, perangkat kerjanya, memiliki harta melimpah.”bebernya.
Sumber menyebutkan, jika pejabat-pejabat pemerintahan kota Batam, setingkat kepala dinas dan kabag mempunyai rumah-rumah mewah di kawasan elit kota Batam dan mobil-mobil mewah dan harta lainnya.”Maka dari itu, kita minta kepada KPK untuk menyelidiki, sekelas kepala dinas di kota Batam. Pasti terungkap dari mana asal-usul harta yang miliki tersebut.”ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan warga Batam lainnya bernial Si, warga Sei Beduk mengatakan.”Saya banyak mengenal para pejabat di kota Batam dan tahu persis bagaimana kehidupan para pejabat di korta Batam. Yang bergaya hidup penuh dengan glamor, berlimang harta benda. Padahal kita tahu, berapa sih.. gaji seorang kapala dinas setingkat Esalon II, dan kabag Esalon III. Kalau hanya mengharapkan gaji mereka, saya tidak yakin mereka bisa membeli rumah mewah di kawasan perumahan elit di Batam lebih dari satu.”ungkapnya.
Pihaknya berharap pada penegak hukum, khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi untuk turun ke Batam memeriksa harta-harta para pejabat-pejabat tersebut.”Dari mana asal-usul mereka dapatkan, apakah dari hasil jarahan atau memang dari gaji mereka.”tukasnya.
Terkait 7 tahun kepeminpinan Drs H Ahmad Dahlan memimpin kota Batam. Mereka menilai belum membawa perubahan untuk kemajuan kota Batam. Walaupun berbagai penghargaan yang di berikan oleh pemerintah pusat sering di dengar di berikanpada pemerintah kota Batam. Karena telah berhasil membangun Batam.”Semuanya semu, karena kriteria keberhasilan pemerintah kota Batam dalam membangun Batam tersebut, belum di ketahui oleh masyarakat Batam.”ujarnya.
Sementara itu, Walikota Batam Drs H Ahmad Dahlan yang dikomfirmasi awak media ini melalui SMS via ponselnya terkait hal diatas belum ada jawabannya. Begitu juga wakilnya, Rudi SE. Sampai berita ini di unggah mereka belum menjawab.(taherman)