; charset=UTF-8" /> Upeti Jimy Membuat Aparat Penegak Hukum Mati Suri - | ';

| | 1,004 kali dibaca

Upeti Jimy Membuat Aparat Penegak Hukum Mati Suri

Loading-biji-bauksit-dari-hasil-tambang-ilegal-di-Tanjung-Sebauk-Senggarang-Besar.-foto-diambil-Minggu-16-Juni-2013.

Loading biji bauksit dari hasil tambang ilegal di Tanjung Sebauk Senggarang Besar -foto-diambil-Minggu-16-Juni-2013.

Tanjungpinang, Radar Kepri-Maraknya aktifitas tambang bauksi illegal berkedok cut and fill di wilayah Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan terus berlangsung. Bahkan semakin garang dan nyaris tak terbendung oleh Walikota dan Bupati. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta bertindak, karena hampir semua penambang illegal ini diduga ini telah menyuap penyelenggara Negara yang ada di kedua daerah tersebut.

Di daerah Tanjung Sebauk, Senggarang Besar dan Madong, kota Tanjungpinang setidaknya terdapat 10 nama yang “menguras” biji bauksit di lokasi yang tidak ada masuk dalam RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Pemko Tanjungpinang. Nama-nama yang mencuat, antara lain, Jimy, Alek, Ucok, Jusri Sabri, Andi Cory, Bobot Hasibuan, Andi Arif Rate, Amy dan Apin.

Nama Jimy, seorang warga keturunan yang dikabarkan berasal dari Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) akhir-akhir ini mencuat dan menjadi bahan pembicaraan hangat. Selain memiliki luas lahan yang sangat besar, dikabarkan Jimy juga dekat dengan beberapa orang aparat penegak hukum. Sehingga, meskipun disinyalir tidak memiliki selembar ijin-pun, namun aktfitas tambang illegal Jimy makin merajalela.”Kami hanya kerja di sini pak, yang punya dan atur semua pak Jimy.”sebut seorang supir dumptruck di Tanjung Sebauk, Senggarang Besar, ketika berbincang-bincang dengan Radar Kepri.

Pengakuan seorang pengawas lapangan menyebutkan, semua aparat termasuk polisi sudah di “suap” sehingga tidak aka nada yang berani macam-macam.”Mulai dari Polres hingga Polda sudah dikondisikan. Abang jumpa saja dengan Jimy tu, pasti dikasi juga.”tambah pengawas yang meminta namanya tidak ditulis itu.

Masih sumber yang sama menyebutkan, untuk media sudah ada yang mengatur.”Kalau tak salah nama wartawan yang mengaku bisa mengatur media itu Agus. Dia mengakunya dari Radar Kepri bang.”sebut sumber.

Padahal nama Agus tersebut bukan wartawan Radar Kepri dan tidak pernah terdaftar sebagai wartawan di media Radar Kepri.”Saya sudah kirimkan SMS konfirmasi dengan Jimy. Kalau memang Agus itu mengaku-ngaku wartawan media Radar Kepri. Saya akan buat laporan resmi ke kepolisian, ini sudah tindak pidana penipuan.”tegas Irfan, pimpinan redaksi Radar Kepri.

Hingga berita ini ditulis, Jimy belum menjawab konfirmasi yang disampaikan media ini melalui pesan singkat, begitu juga dengan Agus oknum wartawan yang belum diketahui di media mana beritanya di muat.

Dalam catatan media ini, bukan hanya kali ini saja oknum wartawan tak bermoral dan muka “badak” yang mengaku-ngaku bisa mengatur dan mengkondisikan media lain. Beberapa waktu lalu, nama Rz dari media HK dan Limbong, entah dari media mana, juga diduga “memeras” Marjon, pengusaha tambang illegal di Senggarang sebesar Rp 15 juta dengan mengatasnamakan wartawan.

Terkait maraknya dan mulus aktifitas “perampokan” biji bauksit, sumber media ini berbisik.”Semua sudah dikondisikan, mulai dari oknum TNI hingga BC dan Syahbandar. Semua sudah diatur dan kecipratan. Jadi tak heran kalau aktifitas tambang illegal ini tak bisa dihentikan.”sebut sumber.

Mengenai jumlah besarnya “upeti” terhadap aparat penegak hukum, sumber menambahkan.”Ada yang Rp 160 juta, ada juga yang dihitung per-tonase, dimana 1 ton mendapat Rp 100. Kalau sebulan rata-rata untuk yang dhitung per-tonase ini mendapat Rp 16 sampai Rp 30 juta.”jelas sumber yang juga seorang subcon di sebuah tambang illegal di Tanjungpinang.

Sementara itu, di kabupaten Bintan, meskipun Bupati Bintan Ansar Ahmad SE MM melarang seluruh aktiftas tambang bauksit. Bukan berarti para “penjahat lingkungan” ini berhenti mengeruk biji bauksit dan menjualnya. Minggu (16/06) malan media ini mendapat informasi PT GAK sedang memuat puluhan ribu biji bauksit di pelabuhan Sei Enam, Kijang.”Iya bang, kami loading.”sebut seorang pekerja tambang yang dihubungi media ini.(red)

Ditulis Oleh Pada Ming 23 Jun 2013. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek