Panti Pijat di Batu 14 “Sediakan” PSK Berkedok Pemijat (Bagian-1)
Tanjungpinang, Radar Kepri-Panti pijat alias Masage berkedok prostitusi terselubung yang menyediakan Pekerja Seks Komersial (PSK) makin tumbuh subur di Kota Tanjungpinang. Sejumlah oknum mulai dari aparat penegak hukum hingga penegak hukum di pemko Tanjungpinang diduga menerima upeti uang “lendir” tersebut.
Sumber radarkepri.com dilapangan mengungkapkan, hampir seluruh tempat Masage di Tanjungpinang ini hanya kedok.’Mana ada pemijit yang benar-brnar ahli dan punya sertifikat bang.’ ucap sumber
Sumber menambahkan, panti pijet yang sering menjadi langganannya berada di batu 14 arah Tanjung Uban.”Tarif pemijat disitu murah meriah, Rp 300 ribu sudah bisa shottime. Kalau mau booking bisa juga bang, tinggal nego harga saja sama cewek,-cewek disitu. Booking semalam Rp 500 ribu aja bang. Maklum bang, cewek- cewek disitu dah tua dan biasa jadi pemuas nafsu laki-laki sebelumnya.”ujarnya.
Pemilik Masage itu dikabarkan juga menerima wanita free line, yang hanya berpura -pura mengurut. Padahal tak punya skil.”Ada beberapa orang yang free line, tinggal diluar tapi kerja disitu. Pemiliknya kalau tak salah pak Sb.”terang sumber sambil menyebut nama pemilik tersebut.
Upaya konfirmasi dengan pihak terkait agar menindak tegas pelacuran berkedok panti pijat ini masih dilakukan media ini. Namun belum berhasil. Warga sekitar, khususnya komplek perumahan dibelakang panti pijat milk Sb ini sudah lama resah dengan keberadaan panti pijat tersebut. Apalagi didepan panti pijat itu ada rumah ibadah Tionghoa.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, termasuk S, seorang pemijat plus-plus yang baru beberapa hari kerja. Pihak pemilik panti pijat tak mempermasalahkan jika ada tamu yang short time ditempat tersebut.”Yang penting ini (menggesekkan jari telunjuk dan jempol, kode uang setoran) lancar. Bos pura-pura gak tahu, tahu-sama tahu ajalah.’celoteh S.
Uraian diatas disampaikan seorang pembaca radarkepri.com dua hari lalu melalui tulisan dan sejumlah bukti-bukti yang mengindikasikan adanya prostitusi di panti pijat tersebut.
Dikatakan sumber, panti pijat itu sekarang sudah beralih kepemilikannya ke seorang wanita berinisial My.”Infonya tinggal di Ganet si My itu bang.”jelas sumber.
Beredar kabar, dalam waktu dekat ini, tim gabungan akan menggelar operasi besar-besaran terhadap sejumlah panti pijat yang jelas-jelas menyediakan wanita tuna susila.
Pada tulisan selanjutnya, media ini akan mengungkap modus para pemijat melangkap PSK ini mencari mangsa dan besarnya setoran uang “lendir’ agar bisnis tali iar berkedok pant pijat ini berjalan mulus.(Aliasar/red)