Kejati Kepri Dinilai Hanya Berani Usut Korupsi Kelas Teri

Aldi Braga,Ketua LSM Garda Indonesia.

Batam, Radar Kepri-Sebagaimana diprediksi masyarakat Batam jauh- jauh hari, bahwa Kajati Kepri hanya berani mengusut dugaan kasus korupsi dana bantuan sosial ( Bansos) anggaran tahun 201 sebesar Rp 66 miliar, setingkat pejabat kelas “teri”.

Hal ini bisa dilihat beberapa yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, seperti Mantan Wakil ketua DPRD kota Batam 2009- 2014. Aris Hardi Alim, Rustam Sinaga, menejer Ps Batam, dan Kairullah, mantan pejabat keuangan tahun 2011, yang sekarang menjabat Kabid bidang perencanaan pembangunan di Bapeko Batam.

Sementara itu, beberapa Pejabat teras Pemko Batam lain, yang sudah diperiksa Kejati Kepri, seperti Muslim Bidin, Kadisdik Batam, Abdul Malik Kabag keuangan ,Pemko Batam, Pebrialin Mantan Kesbang limas Pemko Batam, Agus Saihiman sekda Batam, dan mantan Walikota Batam,Ahmad Dahlan.

Semua pejabat teras Pemko Batam yang diduga korupsi bansos kelas “kakap” masih bebas melenggang dan hanya diperiksa-periksa saja. Nada skeptis ini disampaikan Aldi Braga, Ketua LSM Garda Indonesia kota Batam, diB atam Centre, Senin (06/06).
Dikatakan Aldi.”Kita kita berharap Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau serius menindak lanjuti dugaan kasus korupsi bansos ini, jangan hanya yang skala kecil saja, dan pejabat bawahan semua disikat alias dikambing hitamkan.”ungkapnya.

Tentu muncul pertanyaan ditengah-tengah masyarakat, dari. Besarnya anggaran dana Bantuan sosial 2011. Sebesar Rp 66 miliar, yang dikejar sebesar Rp 700 jutaan.

Sementara yang mengalir ke Disdik kota Batam miliaran, tak tersentuh hukum.”Dan organisasi intansi vertikal semi pemerintahan, dan lainnya tak diusut.”tutupnya.

Sementara itu Sekdako Batam, Agussahiman yang dikomfirmasi terkait hal diatas dikantor belum berhasil dijumpai. Menurut stafnya beliau rapat, SMS yang dikirim melalui handpone selulernya, sampai berita ini turunkan belum jawabannya.(taherman)

Ditulis Oleh Radar Kepri Pada Sen 06 Jun 2016. Kategory Batam, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.