Kades Mamut : Kita Kerja Sesuai Kebutuhan Masyarakat, Yang Mengacu Pada Aturan
Lingga, Radar Kepri-Kepala Desa Mamut, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga sangat menyayangi kepada salah satu oknum yang meyatakan sebagian dari warganya, berkomentar di media online lain tanpa ada dasar.
Sebagaimana yang berbunyi dalam penyampain tersebut. “Ada pemotongan dana BLT-DD, Kades Mamut, Kumpulkan warga penerima minta dukungan,”ucap kades, seraya mengutif ucapan di pemberitaan yang katanya, dari warga dia.
Kepala Desa Mamut, Marjono, mengatakan, ia, saya sangat menyayangi atas komentar salah satu oknum di media online lain baru-baru ini, saya menduga yang berkomentar tersebut ber opini tanpa dasar, dan begitu menyudutkan saya dalam setmennya dimedia online lain beberapa waktu lalu.
“Itu perlu saya jelaskan, inihanya salah miskominikasi saja. Jadi saya harap, kepada oknum yang berkomentar di media online lain, agar bisa berbicara sesuai dasar.”ujarnya.
Perlu Saya jelaskan, terkait anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT-DD) tahap pertama. Mengapa terjadi berbentuk dengan bahan sembako ? Karena, kita dari awal sudah gerak cepat untuk kepentingan suatu kebutuhan masyarakat, sebelum ada intruksi pembagian Bantuan Langsung Tunai.
“Kami dari Pemerintah Desa BPD maupun masyarakat, Itu sudah sepakat melaui mus des-khusus, bahwasanya, angaran DD untuk digunakan pembelian sembako,”kat
a Marjono kepada Radar Kepri.com melalui via telpon, Kamis (2/7).
Namun, setelah adanya pembelian sembako dengan cara talangan dulu, barulah beberapa lama muncul lagi aturan baru, berbentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Sementara bahan sembako ini sudah dibagikan. Jadi atas kesepakatan bersama, bila pencairan DD tahap pertama keluar, langsung saja di potong.
“Artinya, itu semua sudah ada persetujuan masyrakat. Kami disini kerja untuk masyarakat, dan persetujuan itupun atas dasar kebutuhan masyarakat. Bukan semata-mata suatu keinginan,”cetusnya.
Lanjut Marjono seraya menjelaskan, adapun terkait permasalahan pemangkasan BLT DD Tahap I maupun II tersebut hanya untuk menutupi anggaran yang terpakai pada pembagian sembako, sebelumnya yang mengunakan anggaran DD.
“Sekali lagi, saya katakan, semua ini kami lakukan atas dasar kebutuhan masyarakat,”ucapnya.
Saya berharap, kepada oknum yang yang berkomentar di media online lain yang menyatakan sebagian dari warga desa ini. Janganlah memberi opini yang tidak-tidak, adapun permasalahan yang tidak ia pahami, silakan bertanya, jika tidak bisa menemui saya di kantor. Rumah saya terbuka 24 jam khususnya untuk Warga Desa Mamut.
“Kita ini keluarga. Apapun permasalahan yang tidak dipahami, mari bertanya, kita duduk sama, jangan langsung berkomentar diluar, sehingga memperkeruhkan suasana, dan memunculkan opini tanpa dasar,”tutupnya. (Hendra)