; charset=UTF-8" /> Jelang MTQ Tingkat Nasional di Batam, Tempat Maksiat dan Perjudian Dibiarkan - | ';

| | 1,180 kali dibaca

Jelang MTQ Tingkat Nasional di Batam, Tempat Maksiat dan Perjudian Dibiarkan

Mesin judi berkedok gelper, Mansur, dan Yusfa Hendri

Mesin judi berkedok gelper, Mansur, dan Yusfa Hendri

Batam, Radar Kepri-Warga Perumahan Penindo, kelurahan Batu Aji Kecamatan  Tanjung Uncang  RT 4 RW 6 resah akibat maraknya dugaan perjudian berkedok gelanggng permainan (gelper) didekat Perumahan  mereka. Selain perumahan  Penindo,  ada gelper diperumahan  TP dan Karina. Masyarakat tiga pemuruhan sangat resah akibat adanya permainan gelper berbau judi.

Keresahan warga terhadap gelper berbau judi ini di sampaikan Mansur, ketua RT 04 RW 06 Kelurahan Batu Aji pada awak media ini di Nagoya Plaza, Sabtu ( 24/05). Kerasahan warga tersebut bukan tampa alasan, dengan adanya permainan mesin gelper yang berbau judi tersebut.”Akan menjadi pengaruh pada anak-anak kami disana, mereka akan ikut mengadu peruntungan disana, saya selaku Rt 04 minta pada aparat penegak hokum,  Polda Kepri untuk menutut temnpat tersebut demi menjaga moral anak bangsa ini dari pengaruh perjudian.”ungkapnya.

Ditambahkan.”Saya juga heran dengan aparat penagak hukum kita, di Batu Aji sekitarnya itu ada beberapa tempat permainan berbau judi. Misalnya simpang lampu merah basscamp lumanyan besar tempatnya, namun luput dari pantaun aparat hokum. Sekali lagi kami warga Batu Aji meminta ketegasan dari Kapoloda Kepri selaku pimpinan Polri tertinggi di Kepri  menangkap bandarnya yang merusak moral anak bangsa ini.”tegasnya.

Kepada Dinas Parawisata dan kebudayaan kota Batam yang pernah menyegel tempat-tempat permainan gelper itu.”Kami  jadi bertanya pada Dinas terkait, kenapa membiarkan lagi  permainan itu beroperasi lagi, padahal sebelumnya sudah di segel.”Kami curiga kepada Dinas Parawisata dan Kebudayaan kota Batam,  apakah mereka juga ikut menpunyai andil di dalam  sehingga permainan tersebut sekarang bebas beroperasi kembali.”ujarnya.

Hal senada juga disampaikan masyarakat setempat lainnya, yang namanya tidak mau ditulis,  mengatakan.”Seharusnya kota Batam yang punya slogan Batam Bandar  Dunia Madani harus bebas dari tempat maksiat, perjuadian  dan prostitusi. Namun kenyataannya, tidak seperti  itu, bahkan gampang mencari temapat maksiat dari pada tempat ibadah.”jelasnya.

Misalnya  dikawasan Nagoya, banyak tempat-tempet maksiat terselubung, di luar ditulis massage, tetapi didalamnya ada transaksi penjualan orang, dan massage plus-plus, semua kalau dilihat izinnya dikeluarkan Dinas parawsata kebudayaan kota Batam.

Sehurusnya Dinas Parawisata Batam yang berkantor satu atap Gedung Lembaga Adat Melayu itu.”Mematuhi budaya adat-adat melayu, sopan santun penuh dengan nuansan keagamaan  yang religuis yang jauh dari aroma pekerjaan yang dilarang Allah yang mahakuasa.”tuturnya.

Sementara itu Kepala Dinas Parawisata kebudayaan kota Batam, Yusfa Hendri yang dikonfirmasi awak media ini melalui SMS via ponselrnya terkait hal diatas, sampai berita ini diturunkan belum ada jawabannya.

Kemudian Kapolda Kepri Brigjen Endjang Sudrajat yang dikonfirmasi terkait permainan Gelper  berbau judi dikota Batam melalui SMS ponselnya sampai berita ini diungah juga tidak ada jawabannya.

Padahal pada 5 Juni 2014 ini, Kota Batam akan menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Nasional, ironisnya perjudian dan maksiat sebagai penyakit masyarakat masih dibiarkan merajalela.(taherman)

Ditulis Oleh Pada Sab 24 Mei 2014. Kategory Batam, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek