Jelang Kenaikan BBM, PLN Tanjungpinang Rajin Matikan Listrik
Tanjungpinang, Radar Kepri-Dalam acara besih-bersih PT PLN (Persero) Cabang Tanjungpinang Mei 2013 lalu di Jl Bakar Batu Tanjungpinang. Genderal Menejer PT PLN Kota Tanjungpinang, Dodi Benjamin P mengumbar janji kalau lampu untuk daerah Kota Tanjungpinang tidak akan mati lagi kedepannya. Karena semua mesin yang rusak sudah di perbaiki semuanya. Kenyataannya, menjelang kenaikan harga BBM subsidi, perusahaan plat merah (milik pemerintah, red) ini justru makin “rajin” mematikan aliran listrik ke rumah warga.
Hari ini saja, Selasa (18/06), listrik di beberapa wilayah di kota Tanjungpinang sering mati. Bahkan dalam sehari ini saja sudah 3 kali mati lampu. General Menejer PT PLN (Persero) cabang Tanjungpinang. Dodi Benjamin P di konfirmasi media ini, Senin (17/06) terkait rawannya mati lampu didaerah Kota Tanjungpinang, melalui Short Message Sevice via ponselnya menyampaikan.” Akibat ganguan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Galang Batang 2 x 15 MW saat ini hanya bisa memasok 10 MW saja.”tulisnya singkat.
Sementara Ratih (43) warga Pantai Impian saat dijumpai media ini, Senin (17/06) di Jl Pantai Impian tak kuasa menahan kejengkelannya karena seringnya mati lampu dikotaTanjungpinang. Mengakibatkan banyak alat elektriknya yang rusak, Seperti TV, Lemari es/ Kulkas.”Saya heran pak, kenapa dari tahun ketahun PLN tak bisa mengantisipasi pemadam ini. Padahal, kita tidak pernah menuggak pembayaran rekening listrik. Jika ada yang nunggak, mereka di denda sekian persen.”omelnya.
Namun pihak PT PLN masih saja memble.”Jika pemimpin PT PLN tak mampu untuk mengatasinya mundur saja. Masih banyak yang yang mampu. Kalau begini-kan masyarakat yang susah.”geram nenek tiga orang cucu ini.
Hal senada dikatakan Upik (49) warga Pantai Impian di tempat yang sama.”Banyak alat elektronik saya yang rusak akibat seringnya mati lampu. Dalam dua bulan ini, sudah dua kali TV saya yang rusak, termasuk lemari es, hingga saat ini belum diperbaiki.”gerutunya.
Pantauan media ini dilapangan, untuk didaerah kota Tanjungpinang sering mengalami mati lampu. Bahkan hampir setiap hari listrik mati. Seperti di Kelurahan Kemboja, Sei Jang dan Pantai Impian.
Informasi yang di terima media ini, pihak PT PLN Cabang Tanjungpinang diduga sengaja untuk mematikan mesin pembangkit listrik. Untuk menghematkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Jika Lampu mati 1 jam saja, PLN Cabang Tanjungpinang diduga bisa mengemat minyak sekitar 20 ton minyak. Jika mati lampu selama empat jam per-hari, berarti mereka PLN bisa menyimpan minyak sekitar 80 ton dalam sehari.”Pertanyaanya, kemana raibnya sisa minyak yang 20 ton per-jamnya itu ?”heran Dirman seorang warga Tanjungpinang yang dijumpai media ini, Selasa (18/06).
Pihaknya berharap dilakukan audit terhadap dana rutin termasuk anggran operasional di PT PLN Cabang Tanjungpinang. Karena pihaknya menduga, laporan pemakaian dana operasional PLN Cabang Tanjungpinang ke PLN pusat habis terpakai. Dengan asumsi PLN Cabang Tanjungpinang hidup 24 jam selama 365 hari (1 tahun).”Perlu sekali-kali Kejaksaan mengusut dugaan korupsi di PLN Tanjungpinang itu.”sarannya.
Sementara itu Alek, seorang warga Tiongha yang sering mangkal di Akau Potong Lembu dengan nada kesal berkata.”Apa ini PLN, sering mati lampu.”ujarnya, Selasa (18/06). (aliasar)