Hari Ini, Tiga Kali Kebakaran Terjadi di Tanjungpinang.

Api yang membakar hutan di samping kantor Walikota Tanjungpinang, Senggarang, Jumat (08/02) sekitar pukul 17 00 Wib. (foto by aliasar,radarkepri.com).
Tanjungpinang, Radar Kepri-Hari ini, Sabtu ( 08/02), hingga pukul 17 00 Wib, api mengamuk dan membakar di tiga lokasi berbeda di Tanjungpinang. Pertama, semak belukar di Jl Ganet kilometer 11, belum lagi selesai petugas pemadam kebakaran (damkar) istirahat. Kembali, petugas bergerak memadamkan si jago merah di kawasan Lembah Asri. Kebakaran ketiga terjadi di Kampung Bebek, hutan samping kantor walikota Tanjungpinang, Senggarang.
Akibat amukan si jago merah, puluhan hektar hutan ludes di lalap, hampir satu jam petugas Damkar Kota Tajungpinang bekerja keras memadamkan api. Namum belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. Menurut Desrua (65) warga Kampung Bebek, Senggarang yang di jumpai Radar Kepri di kediamanya mengatakan.”Kebekaran ini sudah dua jam yang lalu pak, tapi saya tidak tahu apa penyebapnya.”Katanya. Kemudian Lanjut Desrua.”Saya takut saja tanaman saya ikut terbakar.”katanya.
Masih kata Desrua.”Heranya kok setelah dua jam, belum ada pihak pemadam kebakaran yang datang. Atau menunggu semuanya habis terbakar dulu, baru datang petugas kebakaran.”Kesalnya.
Setelah dua jam terjadi kebakaran, petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB) Daerah Kota Tanjungpinang, serta 3 unit mobil pemadam kebakaran Pemko Tanjungpinang baru sampai ditempat kebakaran. Hingga berita ini di muat, sekitar pukul 17 30 Wib, api yang membakar puluhan hektar lahan tersebut belum berhasil dipadamkan.
Seorang petugas BNPB kota Tanjungpinang dijumpai Radar Kepri dilokasi kebakaran, di Sengarang, tentang keterlambatanya, mengatakan.”Kebakaran bukan disatu tempat ini saja bang, ada ditiga lokasi, Jl Ganet, Lembah Asri seta di Senggarang ini.”Yang mana yang harus dikejar.”Katanya.
Hal senada dikatakan Raja Mukmin.”Kami baru selesai memadamkan api di Lembah Asri, sekarang sedang meluncur ke Senggarang.”kata Mukmin.
Hujan yang sudah lama tak membasahi kota Gurindam ini, ditambah tiupan angin kering membuat api cepat merambat dan mudah tersulut.(aliasar)