; charset=UTF-8" /> Guru Diharapkan Jadi Panutan Masyarakat - | ';

| | 312 kali dibaca

Guru Diharapkan Jadi Panutan Masyarakat

Para guru di Natuna mengukuti upara HUT Guru ke 72.

Natuna, Radar Kepri – Peringati Hari ke 72 tahun 2017 guru se-indonesia, Guru SMPN, SD dan TK, Ketua RT, RW, Kades, serta BPD serta Pegawai Puskesmas se-Bunguran Selatan, Gelar Upacara Sabtu (25/11) tadi pagi.

Pada acara upacara yang diberi tema “Membangkitkan kesadaran kolektifitas guru dalam meningkatkan disiplin dan etos kerja, untuk penguatan pendidikan karakter” itu, dimulai pada pukul 08.00 WIB.

Selaku Pembina upacara pagi itu Mulkhairi, S. Pd. menyampaikan, “Mari sebagai propesi guru, marilah kita renungkan sejenak. sudahkah kita menjadi guru yang baik, walaupun sering marah kepada siswa yang berbuat salah, tapi sudahkah kita disiplin, walaupun kita kerap terlambat, yang selalu protes apabila hak kita telat, sementara kewajiban hanya kita catat, apakah kita tipe yang membanggakan sertifikasi tanpa memberikan prestasi yang banya mengharapakan naik gaji, dan tanpa kualitas mengiringi. Untuk saya berharap, marilah kita tinggalkan karakter seperti ini, kita benahi diri demi generasi yang berprestasi.

Kita sebagai guru jangan pernah bosan memberikan etika etika yang baik, nilai nilai kejujuran, kedisiplinan, optimisme, saling menolong dan kerja keras,karena ini adalah nilai nilai luhur Indonesia.

ilmu matematika, fisika, kimia, biologi, dan bidang studi lainya itu memang diperlukan, tetapi jangan lupa pendidikan ahklak dan karakter juga harus kita tanamkan, mulai dari usia sejak dini agar menjadi generasi yang handal dan siap menghapi segala tantangan zaman.
kita seorang guru sebagai agen of Control, dan artinya Selain tugas guru sebagai pendidik, tugas guru juga sebagai pengontrol bagi siswa. “Himbau Mulkhairi

Apalagi tutur korwas tingkat SD Kecamatan Bunguran Selatan ini, diera keterbukaan seperti sekarang ini, era media sosial (medsos) yang sudah meraja lela, yang saling menghujat, menghardik, memaki, dan menfitnah. inilah tugas kita yang berat sebagai guru untuk selalu mengajarkan kepada siswa nilai nilai yang santun, baik saat berbicara dengan guru, orang tua, dimuka umum, dimasyarakat ataupun dimedia sosial.”Katanya.

Mulkhairi juga berharap kepada para guru khususnya para guru di Kecamatan Bunguran Selatan, agar dapat menjadi contoh tauladan. hendaknya guru bukan saja sebagai panutan bagi Siswa nya, tetapi guru juga seharusnya dapat dicontoh oleh seluruh masyarakat luas dimana mereka berada.

Meskipun terkadang guru dipandang sebelah mata ibarat pilosopi kopi dan gula. Apabila kopinya pahit, gula pasti disalhkan, dikatakan kurang gula. Begitu juga sebaliknya apabila kopinya manis, pasti ucapan yang sama akan terulang karena terlalu banyak gula, salah lagi gula yang menyebabkan rasa kopinya terlalu manis. Tetapi ketika rasa kopi pas, pasti yang akan keluar ucapan, mantap Kopi nya, jasa gula akan terlupakan.
Tetapi apabila sudah kecanduan meminum kopi, atau giliran dapat penyakit, kembali gula yang akan diserang, dengan kata kata penyakit gula. namun, gula meskipun selalu mendapat hujatan dan kata yang tidak disukainya, namun gula tetap ikhlas dengan jati dirinya dan tetap akan memberikan manisnya kepada siapa yang membutuhkan.

jadikanlah kisah kopi dan gula ini sebagai mencari jati diri keikhlasan bagi guru. tetaplah bersemangat, meskipun terkadang jasamu tidak dihargai janganlah bersedih, tetaplah memberikan yang terbaik bagi generasi bangsa kedepan. karena masih ada yang di atas akan mencatatnya. “Ucap Mulkhairi.

Usai upacara beberapa siswa dan Siswi SMPN 1 Bunguran Selatan, nampak lansung memberikan ucapan selamat kepada para gurunya yang hadir pagi itu.

Air matapun pecah, saat siswa dan siswi mengucapkan kata selamat dengan ikhlas penuh haru kepada guru guru mereka. “Selamat ulang tahun ya Bu, Bapak, semoga jasa kalian dibalas oleh Allah.” Ucap seorang siswa.

Usai upacara, siswa dan Siswi memberi kejutan sepecial buat para guru menyiapkan 1(satu) Kue ulang tahun, Nasi Tumpeng, serta menu makan lainya. Siswapun lansung meminta perwakilan untuk memotong keu dan tumpang tersebut. Keu dipotong oleh Mulkhairi dan Nasi Tumpeng dipotong oleh guru lainya.
sebagai tanda Peringati HUT guru ke 72. dengan penuh hikmat dan canda tawa antara siswa, guru dan tamu undangan yang hadir pada pagi itu.

Acara Diakhiri dengan do’a dan makan makan bersama dengan menu sederhana yang sudah dipersiapkan oleh para siswa yang ingin merayakan ultah gurunya ke 72 tahun 2017 itu. (Herman)

Ditulis Oleh Pada Ming 26 Nov 2017. Kategory Natuna, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek