Bupati Pimpinan Upacara HUT ke 18 Kabupaten Natuna.
Natuna, Radar Kepri-Dengan penuh semangat sekitar seribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemda Kabupate Natuna Kamis, 12 Oktober 2017 pagi tadi, nampak mengikuti Apel upacara Peringati Hari Jadi Kabupaten Natuna yang ke 18. di Gedung Sri Serindit jalan Yos Sudarso Ranai.
Upacara yang dipimpin lansung oleh Bupati Natuna Drs H Hamid Rizal, M. Si, tersebut, juga dihadiri oleh Wakil Bupati Natuna Dra Hj Ngesti Yuni Suprapti, Sekda Natuna Drs. Wan Siswandi, S. Sos. M. Si, Ketua dan Wakil Yusri Pandi dan Daeng Amhar, serta anggota DPRD lainya.
Selain itu juga nampak, Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (FKPD), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta tokoh pemuda, Tokoh Agama, LAM, serta undangan lainnya nampak pada upacara tersebut.
Upacara pagi itu, selesai mengibarkan bendera merah putih, panitia upacara juga membacakan sejarah singkat berdirinya Kabupaten Natuna.
Berikut sejarahnya, “Bahwa Kabupaten Natuna adalah bagian dari wilayah Kabupaten Kepulauan Riau. Natuna awalnya terkenal sebagai wilayah Pulau Tujuh yang merupakan gabungan dari tujuh kecamatan kepulauan yang tersebar di perairan Laut Cina Selatan yaitu Jemaja, Siantan, Midai, Bunguran Barat, Bunguran Timur, Serasan, dan Tambelan. Enam kecamatan kecuali tambelan nantinya menjadi cikal bakal wilayah Kabupaten Natuna.
Sebelum bergabung dengan Kepulauan Riau, Natuna sudah dipimpin oleh beberapa “Datuk Kaya” yang dijuluki “Tekong Pulau”. Yaitu seorang pemimpin yang mengendalikan pemerintahan di wilayah pulau tersebut, kecuali yang waktu itu diberi hak oleh Sultan Riau sesuai dengan ketentuan “Yayasan Adat” yang sudah ada pada masa itu
Menurut istilahnya “tekong” adalah tanah kukup atau karang yang menonjol ke permukaan laut dan berbahaya bagi lalu lintas kapal. Secara harfiah “tekong” adalah nahkoda kapal.
Berdasarkan Surat Keputusan Delegasi Republik Indonesia No.9/Deprt tanggal 18 Mei 1950, Propinsi Sumatera Tengah menggabungkan diri kedalam Republik Indonesia dan Kepulauan Riau diberi status Daerah Otonom Tingkat II yang dikepalai oleh Bupati sebagai kepala daerah dan membawahi empat kewedanan sebagai berikut :
Kewedanan Tanjungpinang meliputi wilayah Kecamatan Bintan Selatan (termasuk Kecamatan Bintan Timur, Galang, Tanjungpinang Barat dan Tanjunpingan Timur).Kewedanan Karimun meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur, dan Moro.Kewedanan Lingga meliputi wilayah Kecamtan Lingga, Singkep, dan Senayang.Kewedanan Pulau Tujuh meliputi wilayah Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Bunguran Barat, Bunguran Timur, Serasan, dan Tambelan.
Kemudian berdasarkan Surat Keputusan No.26/K/1965 dengan berpedoman pada Instruksi Gubernur Riau tanggal 10 Februari 1964 No.524/A/1964 dan Instruksi No. 16/V/1964 serta berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Riau tanggal 9 Agustus 1965 No. UP/247/5/1965 dan tanggal 15 November 1965 No.UP/256/1965 menetapkan terhitung mulai 1 Januari 1966 semua daerah administratif kewedanan dalam Kabupaten Kepulauan Riau dihapuskan.
Berdasarkan Undang-undang No. 53 Tahun 1999 Kabupaten Natuna dibentuk hasil dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Riau, dan meliputi enam kecamatan yaitu kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Barat, Jemaja, Siantan, Midai dan Serasan, serta satu Kecamatan Pembantu Tebang Ladan.
Seiring dengan adanya kewenangan otonomi daerah Kabupaten Natuna, wilayah kecamatan kemudian dimekarkan sehingga pada tahun 2005 jumlah kecamatan bertambah menjadi 10 kecamatan dengan terbentuknya Kecamatan Palmatak, Subi, Bunguran Utara, dan Pulau Laut.
Pada tahun 2009 wilayah Kecamatan dimekarkan lagi menjadi 16 kecamatan. Dan pada penghujung tahun 2009, Natuna dimekarkan lagi menjadi 19 kecamatan dan bersamaan dengan itu pula terbentuk kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Natuna yaitu Kabupaten Kepulauan Anambas dengan 7 Kecamatan di gugusan pulau Anambas.
Sedangkan Natuna terbagi atas 12 kecamatan yakni dengan penambahan kecamatan Bunguran Selatan, Bunguran Timur Laut, dan Serasan Timur. Pada tahun 2015 kembali dimekarkan tiga kecamatan yaitu :Kecamatan Bunguran Batubi, Kecamatan Pulau Tiga Barat dan Kematan Kecamatan Suak Midai. Sehingga pada tahun 2017 Kabupaten Natuna terdiri 15 Kecamatan.
18 tahun Kabupaten Natuna telah beberapa kali pula pergatian pemimpin Bupati diantaranya. Drs. Andi Rivai Siregar PLT. 1999-2001. yang ke 2. Drs H Hamid Rizal dan Drs. Izhar Sani 2001-2006 yang ke 3. Drs H. Daeng Rusnadi dan Raja Amirullah APT. 2006-2009.ke 4, Raja Amirullah APT 2009-2011.ke 5, Ilyas Sably dan Imalko 2011-2016 ke 6, Hamid dan Ngesti 2016-2021.
Pada acara tersebut Bupati natuna mengatakan, ”
18 tahun sudah usia Kabupaten Natuna sejak ditetapkan melalui undang-undang nomor 53 tahun 1999. Diusianya ini, banyak hal yang telah dicapai oleh Kabupaten Natuna. “Terang Hamid.
Masih Hamid mengatakan, meskipun sudah banyak prestasi yang diraih, saya tetap berharap kedepan banyak hal pula yang harus dilakukan untuk memenuhi tanggungjawab seiring tantangan yang semakin kompleks, di zaman modernisasi saat ini.
Untuk itu, dirumuskan sebuah rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) sebagaimana ditetapkan dalam perda nomor 07 tahun 2016. Selanjutnya dijabarkan visi dan misi pembangunan untuk mewujudkan masyarakat Natuna yang cerdas dan mandiri dalam kerangka keimanan dan budaya tempatan.
Melalui peringatan hari jadi kabupaten Natuna ke-18 tahun 2017 pemerintah Kabupaten mengangkat tema” Kerja Bersama Membangun Natuna Yang Sejahtera”. Disampaikan pula oleh Hamid, didalam tema ini terdapat sebuah pesan yang harus kita cermati bahwa keberhasilan dalam membangun Natuna yang maju dan sejahtera hanya dapat diwujudkan melui kerjasama, kerja cepat, kerja cerdas dan kerjasama,”
Kata Hamid.
“putra terbaik pulau Penyengat ini menambahkan, berbagai pembangunan dibidang prioritas yang telah dilaksanakan, mendapatkan sebuah hasil yang menggembirakan. Dapat dilihat dari beberapa indikator pembagunan antara lain indeks pembangunan manusia (IPM), produk domestik regional bruto (PDRB) perkapita, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), kualitas kesehatan, kualitas pendidikan dan pertumbuhan ekonomi.
Hamid juga menambahkan untuk dapat mewujudkan berbagai program strategis dan menjaga capaian pembangunan, Pemerintah Kabupaten Natuna telah melakukan peningkatan pada tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, penyelenggaraan pemerintah secara elektronik atau E-Goverment telah diterapkan antara lain E-Planing, E-Budgeting dan E-Purchasing.
Berkenaan dengan pembangunan saat ini, kata Hamid, Kabupaten Natuna telah menerima beberapa penghargaan dari Pemerintah Pusat maupun organisasi atau lembaga, diantaranya penghargaan terhadap indeks transparasi pengelolaan keuangan Daerah terbaik untuk regional Sumatra oleh program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Penghargaan National Procurement award 2016 pada kategori “LPSE Fighting Spirit” bagi LPSE Kabupaten Natuna, Penghargaan dari Gubernur Kepulauan Riau, sebagai juara lomba evaluasi perkembangan desa atau kelurahan tingkat provinsi Kepulaun Riau tahun 2016 dan penghargaan dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi yang disampaikan atas prestasi dalam akuntibilitas kinerja tahun 2016.
Hamid juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berjuang membentuk Kabupaten Natuna dengan tulus dan ikhlas.”Ucap Abdul Hamid. (Herman)