Tim Basket Miracle Tundukan Nexus
Tanjungpinang, Radar Kepri-Bertempat dilapangan perbasi kota Tanjungpinang dipimpin 2 wasit perbasi, Firdaus dan M.Alpart 2, Miracle versus Nexus tim yang berada divisi 2 adu ketangkasan.
Awal laga berjalan santai.
Namun di tim Miracle yang dipimpin kapten Hermanto, sudah menunjukkan taringnya.
Tim ini semua merupakan pelajar dari beberapa sekolah yang digabung dalam 1 club dengan nama Miracle, besutan coach Johan.
Dari SMK 1 Tanjungpinang (skansa) ada 3 pelajar, Javier, Kennedy dan Chelsen. Kennedy dan Chelsen cukup memberikan pundi-pundi poin untuk kemenangan timnya.
Selain Skansa, tim ini didominasi oleh plajar asal SMA 1 Tanjungpinang (smansa) diantaranya Raymond Andilsim, Vincent Lee, Wilson, Edward Apriadi, Eric Cantona, Kalvin, ELdon, Vincen Aprilio Renata serta Melvin dan sang kapten Hermanto.
Namun meski beda sekolah tim ini cukup kompak saat berlaga versus tim Nexus tim ini bermain lepas.
Meski secara fisik tim ini kalah dengan tim Nexus namun tidak mematahkan semangat mereka untuk terus mencari celah menyerang pertahanan lawan.
Namun di tim Nexus pun cukup memberi perlawanan yang berarti, sehingga perolehan poin sangat ketat.
Menurut sang kapten Miracle, untuk liga basket ini mereka latihan Rabu dan Jumat.
Baginya bermain di tim yang beda sekolah dengan tim sekolah sendiri ada sedikit perbedaan. “Karena lebih sering latihan bersama,” jelasnya.
Ia juga mengaku tidak ada bedanya jadi kapten dan anggota tim biasa, bedanya kapten lebih memberi perhatian dengan anggota tim lainnya.
Selain pelajar yang sudah fuduk dibangku sekolah menengah atas, tim ini juga beranggotakan 2 orang pelajar smp. Jeydhen dari smp Maitreyawira serta Derrick dari SMP 1 Tanjungpinang.
Perform tim Miracle versus Nexus lebih berkembang lepas dari pada saat melawan tim Boca Jr.
Persembahan shot three poin bertubi-tubi disarangkan Eric Cantona. Siswa kelas XI IPS 3 ini dengan penuh percaya diri melakukan tembakan dengan nilai 3 poin itu.
Melakukan shot three poin bukanlah hal mudah, terlebih tembakan 3 angka adalah poin favorit dalam laga basket. Namun aksi Eric Cantona, tak lepas dari peran rekan-rekannya yang kompak saling berbagi bola. Melvin sipemilik tubuh imut-imut tersebut terus beraksi diantara tubuh-tubuh besar yang berusaha menghalanginya membawa bola untik dioper kerekannya yang lain yang sudah bersedia didaerah lawan.
Walau pertarungan ini hanya antar club namun cukup mendapat perhatian. Terbukti dengan jumlaj penonton yang memenuhi tribun prnonton dilapangan perbasi.
Ketua petbasi kota Tanjungpinang, M.Hidari, SH, mengatakan liga ini dibagi dalam 2 divisi, divisi 1 dan divisi 2.
Menurutnya tim yang berada di divisi 1 adalah tim-tim unggulan.
Ia menambahkan khusus untuk cabang bola basket perbasi sudah mengantongi beberapa nama untuk persiapan menuju poprov dan popda di Lingga. Namun diakuinya belum ada seleksi untuk persiapan 2 ajang besar tersebut.
Dilain pihak, Raymond Andilsim, mengatakan liga basket yang sedang berjalan tidak menganggu waktu belajar mereka.
Hal ini diakui juga oleh sang kapten. Karena pertandingan liga basket diluar jam sekokah.
Selain Eric Cantona, Kalvin yang juga pelajar asal Smansa memiliki skil shot three poinvyang cukup mumpuni, namun sayang ia tidak masuk dalam tim basket Smansa. Ia hanya ikut latihan di perbasi.
Begitupun dengan kemampuan Jeydhen, siswa smp Maitretawira itu cukup handal mekakujan shot.
Dengan kejar-kejaran poin yang rapat, akhirnya Nexus harus menyerah dan mengakui keunggulan Miracle dengan skor tipis, 49-54. Lanni