Tiga Kali Ditegur, Karoke Shangrila Tak Kunjung Ditindak
Tanjungpinang, Radar Kepri-Berdasarkan surat edaran walikota Tanjungpinang tentang tempat hiburanm seperti Karaoke agar ditutup selama bulan puasa. Kecuali tempat hiburan seperti warnet serta pemainan bilyar, tempat tersebut ditutup tapi dibolehkan buka hingga pukul 00 00 Wib.
Namun surat edaran tersebut terkesan tidak berlaku bagi menejer hotel Shangrila, Lili (45). Karena, meskipun sudah sudah 3 kali ditegur oleh petugas gabungan yang patrol ke hotel Sangrila. Namun teguran tersebut tidak digubris Lili, buktinya razia malam tadi, Minggu (21/07), hall hotel tempat karoke dan menenggak bir tetap buka seperti biasanya. Ketika petugas datang, barulah tempat usahanya ditutup.
Dalam jagat hiburan malam di kota Tanjungpinang, nama Lili sudah tidak asing di kalangan petugas. Terutama petugas Satuan pollisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Tanjungpinang. Meski sudah sering ditegur, menejer yang satu ini tetap saja membuka hall dan karokenya.
Hal ini terlihat ketika awak media ini mengikuti jalanya razia Minggu (21/07) sekitar pukul 00 25 Wib, tim gabungan memasuki tempat hiburan yang ada di hotel Shangrila. Ternyata ditempat itu terlihat di padati oleh pengunjung, disetiap meja yang ada di penuhi oleh minuman beralkohol seperti Beer. Tentu saja para penikmat bir dini didampingi dengan wanita-wanita cantik yang telah disediakan pengelola tempat hiburan itu.
Ketika tim tersebut datang para tamu yang sedang menegak minuman dan sambil menikmati musik yang diputar oleh pihak hotel terlihat terkejut. Lili langsung menenangkan para tamu yang resah, petugas langsung memanggil Lili. Menegur agar agar tempat hiburannya. Seorang petugas terlihat menasehati Lili.”Apabila besok masih buka, lewat dari jam yang ditentukan jangan salahkan kami.”gertak petugas tersebut.
Kemudian Lili langsung menutup usahanya dan menyuruh seluruh pelayannya menutup semua kamar yang berisi tamu. Kemudian mematikan semua lampu serta membubarkan tamu-tamunya.
Pantauan media ini dilapangan, sekitar 2 jam petugas mengelar patrol, tidak ada yang ditangkap. Tim razia gabungan hanya membubarkan warga yang sedang berduaan di tempat yang dianggap rawan jadi ajang maksiat.(aliasar)