Tambang Bauksit Tutup, Nelayan dan Warga Senang
Tanjungpinang, Radar Kepri-Pasca tutupnya sejumlah perusahaan tambang biji bauksit ilegal oleh Walikota Tanjunpinang, H Lis Darmansyah SH, dua hari lalu. Nelayan dan pemilik mobil yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar lega. Karena mereka sudah tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan solar. Hampir diseluruh aktifitas SPBU di kota Tanjungpinang BBM sudah kembali normal.
Awang (55) seorang warga Senggarang yang berprofesi sebagai nelayan dijumpai media ini Sabtu (06/04) disebuah kedai kopi di Jalan Mardeka. Terkait dengan langkanya BBM jenis solar mengatakan.”Kalau sekarang solar sudah tak susah seperti biasanya. Kalau yang biasanya, saya minta ampun susahnya dapat solar sehingga saya sering tak me-laut. Tak ada solar, macam mana nak me-laut.”katanya.
Hal senada dikatakan seorang supir truk warga dompak, di jumpai media ini di jalan Sei Jang Jum’at (05/04) mengatakan.”Sejak tambang bauksit tutup, solar tak susah lagi bang. Barusan saya mengisi minyak, tak lagi antri. Biasanya, minta ampun lamanya ngantri. Terkadang tiba giliran kita minyak habis. Sangat kesal kita bang. Harapan kita kedepanya, kalaupun mereka menambang, janganlah pakai BBM subsidi, sehingga masyarakat yang memakai solar tidak terganggu.”katanya.
Penelusuran media ini dilapangan di sejumlah SPBU di kota Tanjungpinang, seperti SPBU di Batu Hitam, SPBU Suka Berenang dan SPBU Km 3, serta SPBU KM 8 sudah normal aktifitasnya. Tidak terlihat lagi antrian mobil dan kendaraan di sepanjang jalan masuh ke SPBU tersebut.(aliasar)