; charset=UTF-8" /> Ribuan Pekerja Informal Menjerit Akibat Tempat Kerjanya Tutup - | ';

| | 102 kali dibaca

Ribuan Pekerja Informal Menjerit Akibat Tempat Kerjanya Tutup

Tanjungpinang, Radar Kepri-Ribuan pekerja informal mulai dari tempat hiburan malam seperti Pujasera, Karaoke, Permainan Ketangkasan di Kota Tanjungpinang mengeluh kesulitan ekonomi akibat ditutup tempat kerja mereka tanpa ada solusi.

Jeritan ini disampaikan Tuti, Ani, Ali mewakili ratusan pekerja lainnya setelah hampir 3 bulan lamanya mereka tidak lagi bisa bekerja akibat imbauan pandemi Covid-19.

Ali pada media ini mengatakan sudah hampir 3 bulan dia dirumahkan sedangkan anak-anak perlu makan, masuk sekolah, jadi mau di bayar pakai apa.”Apa lagi sekarang masuk tahun ajaran baru sekolah. Perlu uang untuk beli apa-apa.”keluhnya.

Diungkapkan Ali.” Hampir 3 bulan saya dirumahkan sedangkan anak-anak perlu makan, mau masuk sekolah. Jadi mau bayar pakai apa? Mau pinjam uang Bos terus-terusan sudah tidak bisa,” katanya.

Sulitnya hidup sejak 3 bulan tidak lagi bekerja juga disampaikan Ani, dia mengaku sudah 2 bulan menunggak uang kontrakan rumah karena tidak punya uang untuk membayar, hutang dikedai juga sudah menumpuk.”Sejak tempat kerjaan ditutup akibat imbauan pandemi Covid-19, sudah 2 bulan saya menunggak uang kontrakan rumah dan hutang dikedai juga sudah menumpuk,” keluhnya.

Imbauan tutup disaat Covid itu boleh-boleh saja, tapi tolong juga dipikirkan nasib-nasib pekerja diperhatikan. Carikan solusi agar tetap bisa bekerja untuk menutupi kebutuhan hidup.

“Jika ada kekhawatiran di tempat kerja kami, Pemerintah kan bisa melakukan perketatan Protokol Kesehatan (Prokes) bukan malah memutus cari makan kami Tolong jangan kami dijadikan objek terkait isu penyebaran Covid-19,” tuturnya.

Kepada pemerintah, khususnya Pemko Tanjungpinang dia meminta agar kembali memberikan peluang untuk kami tetap bisa bekerja meskipun harus berdamai dengan Covid-19.”Sampai sejauh ini Pemko hanya melarang buka tempat hiburan, tapi tidak ada solusi. Padahal kami siap menerapkan Prokes sesuai imbauan pemerintah.”pungkasnya.

Para pengkritik yang selama ini memprotes kehadiran tempat hiburan diatas bungkam tanpa solusi. Begitu juga dengan LSM dan ormas yang biasanya memprotes kehadiran tempat hiburan maupun permainan ketangkasan, disaat sulit ini tidak ada memberikan ide atau solusi.(irfan)

Ditulis Oleh Pada Kam 01 Jul 2021. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.

Komentar Anda

Radar Kepri Indek