; charset=UTF-8" /> Pemkab Lingga Gelar Pelatihan Pengelolaan Mesjid di Hotel - | ';
'
'
| | 679 kali dibaca

Pemkab Lingga Gelar Pelatihan Pengelolaan Mesjid di Hotel

Suasana pelatihan pengelolaan mesjid yang dilaksanakan di hotel Prim Inn.

Suasana pelatihan pengelolaan mesjid yang dilaksanakan di hotel Prim Inn.

Lingga, Radar Kepri-Sebuah mesjid harus nyaman untuk tempat beribadah bagi umat muslim. Maka dari itu, para pengurus mesjid harus bisa mengelola keuangan, ruangan, halaman, dan faktor pendukung lainnya.
Wakil Bupati Lingga Abu Hasyim dalam sambutannya di acara pelatihan pengelolaan Mesjid di Hotel Prima Inn, Dabo Singkep, Rabu (04/06) mengatakan.”Kalau di zaman Rasulullah, mesjid dijadikan tempat mengambil keputusan berbagai persoalan yang terjadi. Hal itu tidak mungkin dapat dilakukan sekarang. Menjadikan mesjid selalu ramai dengan jemaah saja sudah merupakan hal yang baik,” kata Abu Hasyim.

Dengan pelatihan manajemen mesjid ini diharapkan para pengurus se-Kabupaten Lingga mendapat pengetahuan baru tentang pengelolaan mesjid yang baik. Tidak hanya pengelolaan keuangan, tapi juga mengenai pengelolaan lainnya yang berhubungan dengan kenyamana jemaah untuk beribadah.”Sudah tidak heran lagi saat ini, jemaah yang beribadah di mesjid semakin hari-semakin berkurang. Banyak hal yang menjadi penyebab mesjid sulit untuk dimakmurkan. Dengan pelatihan ini, saya harap para pengurus mesjid dapat saling memberi masukan. Agar masyarakat tertarik untuk beribadah dan meramaikan masjid kembali.”terang Abu.
Untuk memakmurkan masjid dibutuhkan rasa saling memiliki dari masyarakat sekitar. Supaya, rasa saling memiliki tumbuh. Masyarakat juga harus bahu-membahu untuk membangun masjid. Artinya, bantuan yang berasal dari pemerintah atau pun perorangan harus dikurangi.”Jika perkembangan masjid dilakukan oleh masyarakat secara swadaya, secara langsung rasa memiliki masjid menjadi besar. Dampak positifnya, masjid akan selalu ramai dikunjungi masyarakat untuk beribadah.”jelas Abu.
Usai memberikan sambutan, Abu meminta panitia kegiatan membagikan sebuah kertas kepada para pengurus masjid. Para pengurus mesjid diminta mengisi kertas kosong yang diberikan panitia. Kertas itu harus diisi dengan data jumlah jemaah di masjid masing-masing, sesuai dengan waktu salat. “Saya minta kertas di isi. Berapa jumlah rata-rata jemaah yang hadir saat  salat Subuh, Zuhur, Magrib dan Isya ?.” ucapnya (muslim tambunan).

Ditulis Oleh Pada Sel 10 Jun 2014. Kategory Lingga, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek