Oknum Diknas Pemko Batam Gelapkan Tiga Mesin Bantuan Mendiknas ?

Inilah tiga mesin bantuan Mendiknas yang disimpan rapi dalam gudang ditutupi oleh papan.digudang SMKN 6 kampung Panau, Batam.
Batam, Radar Kepri-Tiga unit mesin mobil bantuan dari Menteri Pendidikan Nasional Jakarta diduga akan digelapkan oleh dinas Pendidikan kota Batam. Buktinya, mesin ini disimpan di sekolah SMK 6 Kabil. kecamatan Nongsa, Kampung Panau Batam. Sejatinya, mesin-mesin itu diperuntukkan bagi siswa yang akan praktek, namun hingga Rabu (27/03) tiga unit mesin itu masih terbungkus rapi.
Hal ini terungkap setelah ketua LSM Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Pejuang 45 kota Batam Hery Marhat bersama ketua LSM Barelang Batam Yusril melakukan investigasi dan menemukan ke tiga mesin tersebut, Selasa (26/03).”Di duga tiga unit mesin itu sengaja akan digelapkan dinas Pemdidikan kota Batam.”kata Hery.
Karena, lanjut Hery, menurut informasi yang dia terima, sekolah SMKN 6. Kampung Panau tersebut tidak ada jurusan otomatifnya.”Namun mesin tersebut disimpan dengan rapi, sebagaimana temuan kita dilapangan. Tiga mesin mobil tersebut ditutup rapi dengan papan seperti di gedung belajar praktek anak-anak SMKN 6”katanya.
Pihaknya turun kelapangan setelah mendapatkan informasi dari narasumber, terkait adanya bantuan dari Menteri Pendidikan untuk salah satu sekolah SMKN 3. Bida Ayu, kecamatan Sei Beduk kota Batam. Tetapi bantuan tersebut bukan langsung diserahkan kepada sekolah yang bersangkutan.”Namun disimapan dengan rapi disekolah SMKN 6 kampung Panau, padahal sekolah tersebut tidak memiliki jurusan automatif.”jelas Hery Marhat.
Yang sangat mengejutkan lagi, sambung Hery Marhat, ketika dikonfirmasi kepada sekolah yang bersangakutan melalui guru-guru sekolah SMKN 6.”Mereka tidak mengetahui tentang mesin-mesin tersebut, dari mana asal-usulnya mesin yang tersimpan rapi digudang pratek sekalah SMKN 6 itu.”ujarnya.
Ketika media ini bersama rekan LSM mengkonfirmasikan keberadaan mesin tersebut.” Para guru kompak menjawab tidak tahu. Begitu kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 6, Riki.”Bapak lagi rapat.”jawabnya singkat tabpa menjelaskan dimana keberadaan rapat pimpinannya itu.
Lebih lanjut Hery mengatakan, informasi dari narasumber yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan. Pada pertengahan tahun 2012 lalu, sekolah SMKN 3 Bida Ayu mengajukan proposal bantuan mesin pada Menteri pendidikan sebanyak tiga unit untuk kegiatan praktek bagi siswa sekolah SMK tersebut. Sumber menyebutkan, proposal mereka itu dikabulkan oleh Mendiknas.”Akan tetapi bantuan tersebut, kabarnya tidak langsung di berikan kepada sekoalah SMKN 3 yang tadinya mengajukan proposal bantuan. Bantuan tersebut disalurkan melalui Dinas Pendidikan kota Batam. Namum sekolah SMKN 3 tersebut belum menerima mesin yang seharusnya telah bisa digunakan bagi anak-anak didik di sekolah SMKN 3 tersebut untuk menambah ilmunya. “Jelas hery.
Pada Musrenbang tahun 2013 ini, beredar kabar, Kepala Dinas Pendidikan kota Batam mengusulkan pembelian tiga unit mesin untuk sekalah SMKN 3. Yang disebut membutuhkan mesin untuk praktek siswa melalui dana APBD kota Batam sebesar Rp 600 juta.”Dan saya sangat yakin, tiga unit mesin bantuan dari Mendiknas tersebut akan diakal-akali oleh Dinas Pendidikan kota Batam agar dianggarkan melalui APBD kota Batam.Tetapi dengan catatan, mesin tersebut di laporkan di beli melalui anggaran APBD kota Batam.”jelasnya.
Menerut Hery.”Kalau proyek akal-akalan ini lolos, lumayan juga uangnya, Rp 600 juta selamat masuk ke kantong pribadi mereka-meraka yang tidak memikirkan nasib generasi bangsa ini.”kata Hery heran.
Kepala Sekolah SMKN 3 Bida Ayu, Kecamatan Sei Beduk Batam, Indra yang dikonfirmasi media ini via ponselnya, Rabu (27/03) mengatakan.”Kalau masalah itu saya tidak tahu-menahu, karena saya baru menjabat kepala sekolah disini. Jadi, saya tidak bisa mengomentari hal itu.”elaknya.
Ketika madia ini mengkonfirmasikan terkait kebutuhan sekolah terhadap mesin yang disebut diatas, dia menjawab.”Kalau butuh, kita memang membutuhkan mesin untuk praktek bagi siswa. Tetapi kalau masalah mesin disebut diatas, saya tidak tahu-menahu.”kata Indra.
Sementara itu, kepala dinas kota Batam, Muslim Bidin, hingga berita ini di unggah belum berhasil dikonfirmasi terkait indikasi penggelapan bantuan dari Mendiknas tersebut.(taherman)