Nety Suruh M Ashar Pakai Rok
Batam, Radar Kepri- Pasca ditahannya ketua KPUD Kota Batam, Hendriyanto yang telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi dana hibah di KPUD Batam sebesar Rp17,3miliar oleh Kejaksaan Negeri Batam beberapa waktu lalu. Ternyata masih menyisakan pertanyaan dari aliansi LSM di Batam yang aktif memonitor kasus tersebut. Aliansi LSM tersebut mempertanyakan, kapan 4 komisioner dan anggota KPUD Batam lain akan menyusul Hendriyanto ?.
Hal tersebut diungkapkan Muhamad Ashar, salah seorang ketua LSM yang bergabung dalam Aliansi LSM Provinsi Kepri yang intens menyuarakan pemberantasan korupsi. M.Ashar yang biasa dipanggil Black yang dijumpai media ini pada Selasa (15/01) mengaku diancam oleh salah seorang anggota komisioner KPUD Batam, Netty Hera Waty.
Menurut Black, dirinya diamcam oleh anggota Komisioner KPUD Batam Netty Herawaty, karena dirinya dituding oleh Netty Herawaty melakukan provokator terhadap anggota Komisioner KPUD Batam yang belum ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejasaan Negeri Batam. Sebagai mana diketahui, komisioner KPUD Batam ada lima orang dengan komposisi, satu orang ketua dan empat orang anggota.
Sementara itu, dari lima orang anggota KPUD tersebut, baru satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka yaitu ketua KPUD Batam Hendriyanto. Empat orang anggota KPUD lainnya, Netty Herawaty, Abdul Rahman, Ngaliman dan Zendra Januardi, belum ditetapkan sebagai tersangka.
“Kami aliansi LSM Provinsi Kepri minta Kejaksaan Negeri Batam menuntaskan kasus korupsi dana hibah KPUD Batam. Namun saya didatangi oleh Netty Herawaty yang menyatakan terganggu dengan spanduk yang dibuat oleh aliansi LSM tersebut.”kata Black.
Ditambahkan Black, dirinya diancam oleh Netty, dengan mengajaknya berantam (berkelahi) kalau dirinya tetap menyuarakan kasus korupsi dana hibah KPUD tersebut diusut oleh Kejaksaan Negeri Batam.”Keluarganya udah siap untuk berperang dengan Black.”katanya, mengulang gertakan Nety Herawaty.
Sementara itu, Netty Herawaty yang dikonfirmasi awak media ini melalui handphone seluler, mengatakan.”Keluarga saya merasa terusik oleh spanduk yang dibuat oleh Black. Yang bertuliskan tangkap dan penjarakan lima orang anggota komisioner anggota KPUD Batam, usut sampai tuntas kasus korupsi dana hibah sampai keakar-akarnya. Seolah olah kami telah terbukti melakukan korupsi, saya setuju korupsi diberantas tetapi jangan seperti itu, mengganggu pikiran orang lain. Makanya ya saya cari si-Black. apasih maunya ?.Kalau dia tidak senang sama saya, katakan kepada saya apa maunya, saya ini dari kecil sudah diajar oleh orang tua saya sportif, kalau seperti ini, saya akan hadapi sendiri.”tegas Netyy Herawaty.
Pihak Nety juga membantah telah mengancam M.Azhar alias Black dengan mengajak perang dengan mengatakan, bahwa keluarganya sudah siap untuk berperang dengan Black.”Katakan kepada Black, kalau begini caranya, suruh dia pakai rok.”ejek Nety pada awak media ini.(tah)