Jurnalis Gelar Aksi Demo Tolak Kekerasan dan Kriminalisasi

Tanjungpinang, Radar Kepri-Pukul 3.40 wib bertempat di lapangan pamedan Aliansi Jurnalis Indonesia (Aji) Tanjungpinang bersama organisasi wartawan lainnya melakukan aksi. Dengan mengusung tema “Jurnalis melawan” aksi ini dimulai dari lapangan Pamedan lalu para jurnalis ini turun kejalan. Sempat perempatan lampu merah pamedan dialihkan saat aksi para jurnalis ini berjalan.
Jailani, selaku ketua Aji Tanjungpinang, sempat menyampaikan orasi tentang tujuan aksi tersebut, diantaranya meminta penghentian kriminalisasi terhadap jurnalis ( wartawan).
Beberapa spanduk yang dibawa dalam aksi ditulis sebagai perwakilan suara hati para wartawan. Diantaranya ” kami ini kuli tinta bekerja penuh cinta jangan todong pakai senjata”.
Lainnya lagi “jurnalus juga manusia punya hati punya rasa jangan samakan kami dengan pemerkosa.
“Jangan bungkam media dengan kekerasan #save jurnalis”.
Tuntutan ini dampak dari berbagai kekerasan terhadap jurnalis dalam aksi demo mahasiswa diberbagai daersh.
Dalam catatan aji ada 13 kasus kekerasan terhadap jurnalus yang terjadi selama meliput aksi demontrasi mahasiswa pada 23-26 september 2019.
Bentuk kekerasan tersebut adalah melakukan intimidasi, merampas kamera dan visual dihapus.
Tindakan tersebut dilakukan oknum kepolisian yang kedapatan melakukan tindakan kekerasan terhadap para pendemo.
Masih aji, tindakan tidak mendukung kebebasan pers juga ditunjuk oleh oknum polisi dengan melarang jurnalis meliput disejumlah lokasi demontrasi. Salah satunya adalah di posko eksodus mahasiswa papua, tepatnya dihalaman auditorium uncen, abepura, jayapura.
Kemudian pada kamis (26/9) terjadi kriminalisasi oleh polda metro jaya atas tuduhan menyebarkan ujaran kebencian melalui postingan dimedia sosial terhadap Dandhy dwi laksono.
Menyikspi alsi para kuli tinta ini, Kapolres Tanjungpinang. M. Iqbal mengatakan siap menerima kritik dan bersama melayani masyarakat.(lanni)

Ditulis Oleh Radar Kepri Pada Sel 01 Okt 2019. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.