Ini Penjelasan Sugiono Terkait Kasus Untung Vs Agus Salim
Tanjungpinang, Radar Kepri-Kasus dugaan pencurian mobil dengan pelapor Untung dan terlapor Agus Salim sudah dihentikan (SP3) oleh Polres Tanjungpinang.
Namum polemik masih berlanjut, pihak Agus Salim dan Sugiono menjelaskan kronologis berpindahnya mobil Hilux hitam serta BPKB dan STNK ke pihak Untung.
Menurut Sugiono, awalnya Agus Salim membeli mobil memakai nama Sugianto.”Bang Agus meminta saya mencari dana pinjaman sebesar Rp 300 juta dengan jaminan BPKB mobil itu.”katanya.
Sugiono kemudian menawarkan ke Untung namun tidak disanggupi.”Saya kemudian menawarkan ke pak Asep. Tapi tidak juga ada dananya. Karena itu BPKB saya ambil balik.”ujar Sugiono.
Namun belakangan Untung mengatakan akan mengirimkan uang ke rekening Sugiono.”No (sapaan Sugiono,red), nanti ada uang masuk ke rekening kamu saja ya.”kata Sugiono mengulang ucapan Untung.
Tak lama berselang, masih kata Sugiono, istri Untung, Untari menelpon Sugiono menanyakan dan meminta nomor rekening Sugiono.”Selang beberapa menit kemudian Untari menelpon lagi mengabarkan uang sudah masuk tapi separuh dulu sebesar Rp 70 juta.”terang Sugiono.
Dua hari kemudian, Sugiono kembali ditelpon Untung mengabarkan akan ada uang masuk ke rekening Sugiono lagi.”Tak lama, Untari menelpon memberikan info, uang sudah masuk sebesar Rp 55 juta. Tapi saya minta struknya tidak dikasih.”jelas Sugiono.
Sekitar 1 bulan 15 hari Agus Salim di Jakarta, setelah dua hari di Tanjungpinang uang yang dipinjam dari Untung yang masuk kerekening Sugiono langsung dikembalikan sebesar Rp 130 juta.”Saya yang kembalikan uang itu dan diterima di bengkel saya batu 11 arah kijang.”terangnya.
Mengenai BPKB yang berpindah ketangan Untung, menurut Sugiono awalnya Untung menanyakan BPKB.”Mungkin ada lah di kantor pak Agus.”katanya.
Selanjutnya Untari menelpon Sugiono berkali kali menanyakan BPKB Hilux tersebut.”Saya tanya untuk apa BPKB. Untung mau cairkan pinjaman Rp 300 juta.”ucap Sugiono mengulang perkataan Untari.
Akhirnya Untari mendatangi Sugiono dirumah orangnya, batu 11.”Saat itu magrib, BPKB saya serahkan disaksikan ibu (Darmi) dan istri (Tyas) saya. Istri saya yang ambil di brankas.”terangnya.
Mengenai STNK, menurut Agus Salim ada didalam mobil yang ditinggalkan di showroon Toyota.
Dilanjutkan Agus Salim.”Kwitansi yang ditandatangani tidak ada tulisannya, kwitansi kosong yang ada materainya. Begitu juga dengan surat jual beli juga tidak ada isinya.”terang Agus Salim.
Ditambahkan Agus Salim, dirinya sempat menanyakan untuk apa kwitansi dan surat jual beli itu.”Untung bilang hanya untuk pegangan. Modus kwitansi dan surat jual beli kosong itu biasa dilakukan. Tanya aja sama No (Sugiono,red). Dia lama kerja dengan Untung.”pungkas Agus Salim.
Hal ini dibenarkan Sugiono.”Iya, saya 8 tahun kerja di dealer motor Untung. Memang sering seperti itu, peminjam uang disuruh tandatangan kwitansi kosong dan surat jual beli tanpa nama bermaterai.”terangnya.(irfan)