; charset=UTF-8" /> Ijin Sekolah Pelita Nusantara Perlu Ditinjau Ulang - | ';

| | 1,137 kali dibaca

Ijin Sekolah Pelita Nusantara Perlu Ditinjau Ulang

Kemacetan di depan sekolah Pelnusa Tanjungpinang.

Kemacetan di depan sekolah Pelnusa Tanjungpinang.

Tanjungpinang, Radar Kepri-Pemerintah Kota Tanjungpinang diminta meninjau ulang keberadaan beberapa sekolah dan tempat usaha yang tidak layak. Karena tidak memiliki lahan parkir sehingga menimbulkan kemacetan pada jam-jam tertentu.

Salah satu lokasi sekolah yang paling sering dilanda macet adalah sekolah Pelita Nusantara (Pelnus) yang berada di jalan Basuki Rachmat, Kilometer 4 Tanjungpinang. Sekolah milik Desmon Goh ini, tidak mempunyai areal yang memadai untuk parkir kendaraan para orang tua yang menjemput anak-anaknya. Akibatnya, ketika jam pulang sekolah hampir separuh badan jalan dipakai untuk parkir kendaraan para penjempur murid di Pelnus tersebut.

Selain sering terjafi kemacetan, juga menimbulkan keresahan pengguna jalan lainya. Bahkan sering terjadi keributan berupa pertengkaran mulut diantara sesama pengguna jalan. Seperti yang terjadi pada hari Sabtu (20/04) seorang pengemudia mobil nyaris adu jotos karena bersenggolan diruas jalan, tepat di depan sekolah Pelnus.

Pantauan media ini dilapangan, beberapa personil petugas satuan pengamanan (Satpam) terlihat kewalahan mengatur lalu lintas pada jam pulang sekolah para murid Pelnus tersebut. Tidak terliha petugas dinas perhubungan yang Pemko Tanjung bertugas mengatur lalu lintas. Seperti di Jalan Merdeka, Jl Tenku Umar serta di simpang pelabuhan.

Seorang warga yang tinggal di Jl Basuki Rahamat yang enggan menyebutkan namanya ketika di hampiri media ini di sekolah tersebut menyebutkan.”Beginilah keadaanya setiap hari mas, macet berkepanjangan. Mobil guru parkir memakai badan jalan. Ditambah lagi dengan mobil dan motor yang menjemput anak-anaknya.” kata lelaki setengah baya itu.

Pihaknya meminta agar pemerintah kota melalui dinas terkait.”Tolong  ditinjau ulang ijin sekolah ini. Dulu hanya untuk tingkat TK dan SD, kemacetan tidak separah ini. Tapi sejak ada tingkat SLTP, kemacetan menjadi-jadi. Seharusnya, masalah ini di antisipasi pengelola sekolah dengan mencari tempat yang lebih baik dan tidak merugikan pengguna jalan umum lainnya.”jelasnya.

Ditambah warga yang mengaku tinggal hanya beberapa meter dari sekolah Pelnusa itu.”Saya yang tingal disini sangat terganggu, bahkan anak saya yang masih kecil sering sakit. Karena terkejut mendengar bunyi klakson kendaraan. Karena kalau macet, para pengumudi berlomba-lomba membunyikan klakson mobilnya.”keluhnya.

Terkait dampak keberadaan Sekolah Pelnusa tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan dan Informatika Kota Tanjungpinang, Drs Wan Samsi dikonfirmasi media ini melalui pesasan singkat (SMS) via ponselnya menjawab.”Kita akan tindaklanjuti, kita juga akan atur lalulintas dengan memaksimalkan jalan seberangnya.” tulis Wan Syamsi.(aliasar)

Ditulis Oleh Pada Sab 20 Apr 2013. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek