Buah Impor “Beracun” Menyusup di Ramayana Tanjungpinang

Buah impor yang diduga mengandung formalin dipajang dan dijual di Ramayana Tanjungpinang,

Tanjungpinang, Radar Kepri-Serbuan buah impor “beracun” bukan hanya merambah pedagang di rumah toko (ruko) dan supermarket dan swalayan. Buah impor yang diduga disusupi formalin (bahan pengawet mayat,red) dan masuk illegal alias seludupan ini, juga “menyusup” ke Ramayana Departemen Store Tanjungpinang di Jl Wiratno.

Hal ini terlihat ketika media ini mengunjungi pusat perbelanjaan terlengkap dan terbesar di Tanjungpinang ini pada Senin (27/01). Dilantai dua bangunan tersebut, tepat di depan lokasi penjualan buah-buahan.  Dibarisan terdepan terlihat berkardus-kardus buah impor jenis jeruk tersusun rapi.

Masuknya buah impor berupa jeruk yang biasa dipergunakan untuk warga Tiongha ke pusat perbelanjaan terbesar ini tentu saja mengherangkan warga yang berbelanja.”Itu buah dari luar negeri dan diduga memakai bahan pengawet (formalin.red). Tapi kok, bisa masuk ke Ramayana ini ya bang ?”kata Andi, seorang pembeli yang dijumpai Radar Kepri.

Andi yang datang bersama Anita, istrinya, mengaku heran dengan system control mutu barang yang dipajang dan dijual oleh manajemen Ramayana Tanjungpinang.”Heran juga, bagian quality control bisa melolosak buah-buahan yang diduga masuk secara illegal dan beracun ini.”turu Anita.

Hingga berita ini dimuat, Radar Kepri belum berhasil menjumpai pihak berwenang di Ramayana Departemen Store Tanjungpinang guna konfirmasi dan klarifikasi.

Pihak karantina tumbuhan, kepolisian dan Bea Cukai yang memiliki otoritas menindak, sesuai dengan hukum yang berlaku. Juga belum mengambil tindakan hukum terhadap pelaku penyeludup buah impor beracun tersebut. Nama Aki, seorang bandar besar penyeludup, disebut-sebut sudah “menjinakkan” seluruh aparat penegak hukum. Mungkin, karena itu pulalah, petugas enggan menindak.(amanda angelica)

Ditulis Oleh Radar Kepri Pada Rab 29 Jan 2014. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini