Bendahara Liga Mahasiswa Nasdem Diduga Dipukul Satgas Partainya

Bendahara Liga Mahasiswa Nasdem Tanjungpinang, Edi Junaidi Melaporkan pemukulan yang dialaminya di SPK Polres Tanjungpinan.
Tanjungpinang, Radar Kepri-Sekitar 23 orang pemuda yang mengatas namakan Liga Mahasiswa Nasional Demokrat (Nasdem) Kota Tanjungpinang. Mendesak ketua DPD Partai Nasdem, Sumarno mundur dari jabatannya. Karena pendemo menilai Sumarno sudah melenceng jauh dari tujuan Partai NasDem yaitu restorasi perubahan dari kepura-puraan menjadi keterus-terangan
Aksi demo dipimpin Suaib selaku koordinator Lapangan (Korlap) menggelar mengelar orasi demo damai di kantor sekretariat Partai Nasdem kota Tanjungpinang di Jl Yosudarso, Batu Hitam.
Silih berganti Liga Mahasiswa Partai yang dipimpin Surya Paloh itu menuntut Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk mencopot kader-kader Partai Nasdem yang tidak lagi dalam barisan restorasi. Para pendemo juga menuntut, pencopotan Ketua DPD Partai kota Tanjungpinang. Karena dinilai sudah melanggar ketentuan partai dalam proses penjaring pencalegan yang pendemo nilai tidak pernah mengadakan pleno dan konsolidasi dengan sayap maupun tulang punggung partai selaku Badan Otonom dalam proses penetapan bacaleg.
Alasan lain pendemo menuntut pencopotan ketua DPD Partai Nasdem Kota Tanjungpinang, Sumarno. Karena dalam proses pencalegan, Sumarno, mantan anggota DPRD Kota Tanjungpinang dari Partai Demoktrasi Kebangsaan (PDK) diduga meminta sejumlah uang kepada beberapa caleg dengan di-iming-imingi lulus verifikasi. Sumarno dianggap sudah mencoreng restorasi gerakan perubahan partai, memanipulasi absensi pelatihan 0250 untuk mengeluarkan sertifikat pelatihan yang merupakan persyaratan utama dalam pencalegan Partai yang ditanda tangani oleh istrinya sendiri.
Dalam pernyataan mereka, pendemo dengan tegas menyatakan, Liga Mahasiswa Nasdem bukan alat kepentingan partai dengan menghalalkan segala cara. Namun liga mahasiswa adalah tulang punggung partai yang akan menghujat siapapun yang bergabung di partai tersebut yang tidak dalam barisan restorasi. Maka tidak ada tempat di Partai Nasdem bagi orang-orang yang hanya mencari kepentingan pribadi.
Liga Mahasiswa Nasdem dengan tegas menuntut DPP Partai Nasdem untuk menindak lanjuti dan menanggapi aspirasiya.
Setibanya rombonan Liga Mahasiswa Nasdem di kantor Partai itu, tiba-tiba saja seorang lelaki yang tidak dikenal, bepakaian hitam dan berbadan tegap berambut cepak memukul bendahara Liga Mahasiswa, Edi Junaidi dengan alasan tidak boleh memakai Toa/mikropon. Sehinga Edi Junaidi mengalami luka memar di bagian wajah dan lehernya.
Edi Junaidi, korban pemukulan orang tak dikenal itu yang dikonfirmasi media ini Kamis (25/04) di Mapolreta Tanjungpinang mengatakan.”Kami mau melakukan orasi demo damai dikantor secretariat Partai NasDem. Belum sempat kami memulai aksi, tiba-tiba saja seorang lelaki berbadan tegap berbaju hitam berambut cepak, menghampiri saya. Orang itu langsung bilang jangan pakai toa ini kampong.” katanya sambil melayangkan bogem mentah ke wajah Edi Junaidi.
Tidak terima perlakuan kasar dari orang yang diduga satgas partai Nasdem, Edi Junaidi melapor ke polisi tentang penganiayaan dirinya. Suaib selaku Koordinator Lapangan yang di konfirmasi media ini ditempat yang sama, terkait penganiayaan yang dialami rekannya itu, mengatakan.”Saya selaku Korlap meminta Kepada Kepolisian kota Tanjungpinang selaku penegak hukum agar bekerja profesional dalam menindak lanjuti kasus penganiayaan yang di alami rekan kami ini secara hukum.”katanya.
Kemudian pihanya Suaib menambahkan.”Kepada kawan-kawan wartawan yang ada di Polres ini. Saya minta tolong memantau kasus penganiayaan yang dialami Edi Junaidi selaku Bendahara Liga mahasiswa NasDem ini.”harapnya.
Dalam catatan media ini, aksi main gebuk ala oknum satgas partai Nasdem ini bukan hanya terjadi di Kota Tanjungpinang. Pada 16 Januari 2013 lalu, sebanyak 15 orang yang tergabung dalam aliansi Metro dan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) juga menjadi korban pemukulan di kantor pusat DPP Partai Nasdem, Jakarta.
Sumarno, ketua DPD Partai Nasdem Tanjungpinang hingga berita ini di unggah belum berhasil dikonfirmasi media ini.(aliasar)