BPPD Bintan Bersiaga di Pantai Trikora

Inilah mobil ambulance yang disiagakan BPBD Kabupaten Bintan yang disiagakan di pantai Trikora, Minggu (28/12).
Bintan, Radar Kepri-Pesona pantai Trikora di desa Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, kabupaten Bintan tak pernah hilang. Buktinya, Minggu (28/12) pengunjung berdatangan dari wisatawan lokal manca negara (wisman). Cuaca mendung dan gerimis tidak menyurutkan warga berberlibur menjelang tahun baru atau hari besar lainya.
Hal ini terlihat ketika awak media ini, mengunjungi pantai Trikora tersebut, ditepi pantai pasir yang putih, dalam alunan ombak, terlihat ratusan pengunjung dari Wisman dari local dan manca Negara, asyik bermain, berenang didalam lamunan ombak yang kecil dengan memakai ban mobil bekas.
Selain itu terlihat juga, para anak-anak dan pengunjung lainya bermain pasir di tepi pantai, sambil diawasi oleh orang tua mereka sambil menyantap makanan di dalam pondok yang telah tersedia disepanjang pantai tersebut.
Kemudian terlihat juga sejumlah personil dari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan, sedang berjaga-jaga di Pos Penjagaan. Dilengkapi dengan speed Boat dan sebuah mobil Ambulance untuk menolong jika ada korban.Sesekali petugas dari BPBD tersebut membunyikan seruni dengan alat pengeras suara untuk memperingati sejumlah pengunjung supaya berhati-hati bermain di dalam laut.
Seorang petugas BPBD yang bertugas dilokasi pantai tersebut, di jumpai awak media ini disela-sela waktunya terkait dengan korban selama perayaan Natal hingga saat ini, mengatakan.”Alhamdulillah, hingga saat ini belum ada korban. Mudah-mudahan hingga selanjutnya, janganlah ada korban.”kata petugas yang tidak mau namanya ditulis dengan alasan bukan wewenangnya untuk bicara.
Selanjutnya, ketika awak media ini memasuki hutan dilokasi pantai itu, sepasang suami istri, mencegat awak media ini.”Maaf pak, kalau mau masuk ke dalam, bayar Rp 5000.”tegurnya. Ketika ditanya siapa yang menyuruh memungut uang masuk hutan tersebut, sepasang suami istri itu mengatakan.”Tidak ada yang menyuruh kami pak. Tapu kami yang membersihkan hutan itu. Jadi wajar saja kami minta imbalan kepada pengunjung.”terangnya.
Ketika ditanya namanya pasang suami istri tersebut, enggan menyebutkan namanya.”Tidak perlu itu pak, kami hanya mencari makan.”elaknya.(aliasar)