Tengah Malam, 25 Pelajar Terjaring Razia di Warnet

Petugas Satpol PP Pemko Tanjungpinang bersama TNI-AD menggelar razia di sejumlah warnet, Rabu (28/01) tengah malam.
Tanjungpinang, Radar Kepri-Menjelang Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan menindaklanjuti himbau Walikota Tanjungpinang, H Lis Darmansyah SH. Rabu (28/01) malam, Satuan polisi Pamong Praja (Satpol PP) di back up, TNI-AD dan Polres Tanjungpinang, dipimpin Kabid Tibum Satpol PP kota Tanjungpinang, Omrani, menggelar razia anak usia sekolah ke sejumlah warung internet (warnet) dalam kota Tanjungpinang. Tim gabungan ini berhasilnya menjariang 25 orang anak yang masih berstatus pelajar.
Semua pelajar yang terjaring razia tersebut langsung dibawa ke markas Satpol PP kota Tanjungpinang. Kemudian disuruh menghubungi orang tuanya masing-masing. Setelah para orang tua mereka datang, pelajar yang terjaring didata, diberi pengarahan kemudian diminta menandatangani surat perjanjian. Baru diperbolehkan pulang bersama orang tuanya.
Kabit Timbum Satpol PP Kota Tanjungpinang, Omrani dikonfirmasi radarkepri.com dikantornya usai menggelar razia, mengatakan.”Kita menggelar razia anak sekolah ini, karena mereka akan menghadapi Ujian Akhir Sekolah (UAS).”kata omrani.
Kemudian lanjut Omrani.”Razia ini kita lakukan merupakan kegiatan rutin, hingga selesai UAS. Tujuan kita membawa mereka kesini, agar para orang tua mereka tahu, kemana anaknya dan apa saja yang dilakukan anak-anak mereka hingga larut malam. Jangan anak-anak ini keluar dengan alasan belajar bersama temanya. Jika beginikan para orang tua mereka tau, jadi para orang tuanya masing-masing bisa mengawasi anaknya.”terang Omrani. Omrani juga berharap kepada pihak sekolah agar ikut mengawasi murid-muridnya yang berkeliaran di warnet hingga tengah malam.

Pelajar yang terjaring razia di warnet dibawa ke kantor Satpol PP Pemko Tanjungpinang untuk pembinaan, Rabu (28/010) malam.
Pantauan awak meia ini dilapangan, ketika petugas menggelar razia anak sekolah, seorang lelaki paruh baya sedang melintasi Jl Bakar Batu dan bertanya.”Ada apa ya mas.”tanya lelaki itu. Setelah diketahui petugas razia anak sekolah diseluruh warnet yang ada dalam kota Tanjungpinang, lelaki itu mengacungkan jempol.”Saya sangat setuju jika razia anak sekolah. Karena sebentar lagi-kan UAS.”kata lelaki paruh baya yang enggan menyebutkan namanya itu.
Hal senada diungkapkan Latifah, warga Jl Bakar Batu, orang tua dari seorang pelajar yang terjaring razia.”Kita sangat berterima kasih kepada bapak Satpol PP yang telah merazia anak-anak sekolah yang bermain warnet hingga tengah malam. Tapi jangan anak-anak saja yang dilarang, pengusahana juga diberi sanksi. Masa iya, warnet bisa buka 24 jam. Seharusnya ada batas waktunya, jadi anak-anak ini tidak akan berkeliaran tengah malam di warnet.”sarannya.(aliasar)