Lala & Lili Keracunan, Sekolah Enggan Bertanggungjawab Penuh

Lili dan Lala murid SDN 008 Batu Besar Nongsa yang keracunan, masih terbaring dklinik bersalin Cassa Medika. (foto by Taherman, radarkepri.com)
Batam, Radar Kepri-Dua saudari kembar Lala dan Lili murid SD 008 Batu Besar, Kecamatan Nongsa, kelurahan Batu Besar Nongsa. Terlihat terbaring lemas di kasur klinik Syahrial di Cassa Medika, Batu Besar sejak Senin (24/06). Dua saudari kembar ini diduga keracunan namun belum diketahui jenis racun yang masuk murid kelas 5 ini.
Menurut dokter Syahrial dari Klinik bersalin Cassa Medika Batu Besar, dua saudari kembar ini datang karena muntah-muntah.”Diduga akibat keracunan yang belum di ketahui penyebabnya.”katanya.
Terkait jenis racun yang dikosumsi dari makanan apa, menurut dr Syahrial.”Bisa saja karena keracunan makanan atau tangannya memegang benda yang ada zat racunnya. Hal ini belum bisa di ketahui, racum apa yang mereka konsumsi.”jelasnya.
Untuk membuktikan dua saudari terkena racun apa yang telah dikonsumsi menurut dr Syahrial.”Tentu harus di periksa dulu di Balai POM atau labor. Untuk labor tersebut adanya di Medan. Pokoknya belum bisa disimpulkan.”Ujarnya.
Sementara itu Lala dan Lili dua saudari kembar yang terbaring di rumah klinik bersalin Cassa Medika Batu Besar merupakan murid kelas 5 SDN 008 Batu Besar kecamatan Nongsa. Di komfirmasi awak media ini diruang rawat opname dan masih di infuse mengatakan.”Sakit yang saya alami berawal setelah makan Soto di warung kantin sekoalah sekitar jam 09 00 Wib, Senin ( 24/06).”ujarnya.
Ditambahkan, usai upacara pagi itu, setelah pada jam 11 00 Wib, mulai perutnya terasa mual-mual dan hendak muntah-muntah. Kemudian dua saudari ini pulang kerumahnya.Sampai di rumah, Lala dan Lili mulai muntah-muntah kemudian keduanya minta mie rebus pada orang tuanya.”Namun setelah memakan mie rebus tersebut, Lala dan Lili kembali memuntahkan.”sebut dua bersaudara ini kepada awak media di ruangan rawat inapnya.
Orang tua Lili dan Lala malarikan keduanya ke Pukesmas terdekat, setelah di cek oleh bidan Isnarita.”Akhirnya di rujuk ke rumah sakit klinik Syahrial Cassa Medika.”Sunarti, ibunda Lala dan Lili.
Setelah kejadian tersebut, pihak sekolah SDN 008 terkesan lepas tangan.”Buktinya sampai sekarang, tidak ada yang menjenguk Lala dan Lili di rumah sakit. Padahal di duga Lala dan Lili keracunan akibat makan Soto di kantin sekolah.”sebutnya.
Sementara itu, pihak sekolah dan kantin membantah jika Lalan dan Lili keracunan di warung kantin sekolah. Karena yang makan di warung soto kantin tersebut bukan hanya Lala dan Lili saja.”Namun tidak ada murid SDN 008 yang sakit.”kata seorang wali murid di sekolah tersebut pada awak media ini, Selasa(25/06) di sekolah.
Bantahan serupa di ungkapkan, Maimun penjual di kantin sekolah tersebut.”Lala dan Lili bukan keracunan karena makan soto yang saya jual. Buktinya murid SDN 008 Batu Besar lain juga makan soto kami. Tidak ada yang keracuan.”Ujarnya.
Kembali kepada guru Wali kelas yang baru menjenguk setelah Lala dan Lili terbaring sehari semal dirumah sakit. Pihak sekolah menjawab.”Kami baru tahu dari bapak (Radar Kepri, red). Karena orang tua korban tidak memberitahu kepada kami kalau Lala dan Lili keracunan.”katanya.
Setalah awak media ini turun kepada sekolah SDN 008 tersebut. Baru hampir semua para guru bersama kepala sekolah tersebut datang membezuk Lili dan Lala.
Manurut pihak keluarga Lili dan Lala, pengakuan pihak sekolah yang mengaku tidak tahu peristiwa keracunan tersebut.”Bohong itu, karena kejadian tersebut di kantin sekolah setelah makan soto. Bahkan pemilik kantin datang kerumah sakit. Tapi bukan untuk memberikan dukungan kepada anak kami, tapi marah-marah. Mengatakan Lala dan Lili keracunan bukan gara-gara makan sotonya. Kalau pihak sekolah tidak tahu katanya atas pristiwa tersebut, itu aneh.”kata pihak keluarga Lili dan Lala kepada awak media ini.
Kepala sekolah SDN 003. Batu Besar Nongsa Raja Nur Ali juga mengatakan hal yang sama dengan guru-guru yang lain. Pihaknya tidak tahu peristiwa yang menimpa Lala dan Lili. Padahal Raja mengaku tetangga dekat dengan orang tua Lili dan Lala, aneh juga.
Herannya pihak sekolah, sebagaiman disampaikan Raja Nur Ali, siap membantu biaya perobatan Lili dan Lala, namun tidak sepenuhnya. Hal ini disampaikan Raja Nur Ali kepada orang tua Lili dan Lala di rumah sakit.”Pihak sekolah berjanji membanti 50% dari biaya perobatan Lili dan Lala. Menurut Raja Nur Ali, ini di sebabkan keterbatasan anggaran sekolah.”paparnya.
Sementara itu pihak keluarga Lili dan Lala minta biaya pengobatan tersebut ditanggung pihak sekolah SDN 008.”Karena peristiwa itu terjadi dilingkungan sekolah, tentu yang bertanggungjawab pihak sekolah.”sebut keluarga korban.
Pihaknya juga akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan kasus keracunan dua saudari kembar ke polisi.”Kita masih menunggu, jika memang tidak ada solusi. Terpaksa kasus ini kami laporkan secara resmi, biar polisi bisa mengusut tuntas.”tambah keluarga korban.(taherman)