KAMMI Nilai Kenaikan BBM Bentuk Kezaliman Penguasa Pada Rakyat

Demo KAMMI Tanjungpinang menolak kenaikan BBM, Senin 03 Juni 2013 yang berakhir pada pukul 17 00 Wib di bundaran Pamedan A Yani.

Tanjungpinang, Radar Kepri-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Tanjungpinang menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Aksi penolakan disampaikan di bundaran Pamedan A Yani, Tanjungpinang, Senin (03/06) mulai dari pukul 15 00 Wib dan berakhir pada 17 00 Wib.

Mahasiswa menilai, kenaikan BBM hanya akan menambah sulit warga yang sudah susah.”BBM naik rakyat Menjerit.”tulis sebuah spanduk dari kain putih dengan tulisan merah yang di bawa pendemo.

Sebagian mahasiswa menulis diatas kertas karton.”BBM Naik, Rakyat Tercekik.” Yang ditulis diatas karton berwarna biru langit. Sedangkan dalam sebuah kertas karton berwarna merah, ditulis.”BBM Naik, sembako meroket.”Selain membawa spanduk dan tulisan di kertas karton, mahasiswa juga membawa pengeras suara meneriakkan penolakan kenaikan BBM subsidi ini.

Mahasiswa juga menggelar teatrikal yang menggambarkan dampak kesengsaraan rakyat akibat kenaikan BBM bersubsidi tersebut.”Kenaikan BBM bersubsidi untuk masyarakat miskin merupakan bentuk kezaliman penguasa pada rakyatnya.”demikian ucap seorang mahasiswa sebelum menggelar aksi teatrikal.

Beberapa orang petugas Polres Tanjungpinang yang mengawal aksi demo mahasiswa ini terlihat berusaha mengatur lalu lintas agar tidak menimbulkan kemacetan. Usai menggelar demo dan menyampaikan aspirasinya, puluhan mahasiswa tersebut membubarkan diri dengan tertib.(chendy)

Ditulis Oleh Radar Kepri Pada Sen 03 Jun 2013. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini