Eratkan Silaturahmi, DPC PDI Kota Tanjungpinang Gelar Bukber
Tanjungpinang, Radar Kepri-Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDI-P) Kota Tanjungpinang menggelar buka bersama (bukber) di sekretariatnya, Komplek Bintan Center, Kamis (28/04).
Buka bersama dalam rangka memperkuat silaturahmi ini menghadirkan kader, simpatisan (masyarakat) serta sesepuh partai berlambang banteng dengan moncong putih tersebut.”Untuk anak yatim, kita langsung antarkan ke sana (panti asuhan,red).”ujar Asep Nama Suryana, sekretaris DPC PDI-P Tanjungpinang.
Terlihat hadir dalam acara ini, Ketua DPC PDI P kota Tanjungpinang, Hj Yuniarni Pustoko Weni SH, Azman yang biasa disapa Alex Suparno, Adnan, Ruslan A Gani dan Sekretaris DPD PDI PK Kepri H Lis Darmansyah SH, ustad Nazanudin Handi Sugeng Kumoro SH, pengurus PAC dan Ranting PDI P se-Tanjungpinang.
Weni, Sapan Yuniarni Pustoko Wenis SH dalam kesempatan ini mengajak seluruh keluarga besar PDI P yang berkumpul mempererat silaturahmi.”Pada kesempatan saya mewakili pengurus DPC PDI Tanjungpinang mengucapkan permintaan maaf pada seluruh kader-kader PDI P perjuangan.”ucapnya.
Sedangkan H Lis Darmansyah SH mewakili DPD PDI P Kepri dalam sambutannya.”Tujuan buka bersama untuk mempererat silaturahim sekaligus menjaga hubungan baik antara pengurus, kader partai dengan masyarakat Tanjungpinang. Apapun bentuknya, silaturahmi itu adalah hal utama sesama manusia, hablumminas.”katanya.
Silaturahim menurut Lis merupakan ajang perbaikan, menjaga hubungan baik secara internal dan eksternal.”Disinilah, buka bersama ini keragaman di Nusantara tercermin. Kita ini partai nasionalis yang selalu menjaga pluralisme di NKRI ini.”tutup Lis.
Sebelum berbuka diisi siraman rohani yang disampaikan ustad Amir.”Kita berharap pertemuan ini di Rahmati Allah SWT.”harapnya.
Dalam tauziah singkatnya ustad Amir menyebutkan setiap ibadah memiliki dua sisi. Ibadah sebagai ladang amal dan ibadah sebagai ladang siksa.”Sholat yang dilaksanakan yang penuh kelalaian, sholat pada waktu akhir. Itu masuk sholat lalai.LL Lalu bagaimana orang yang tidak sholat, siksaannya tentu lebih berat dari yang melalaikan.”terangnya.
Orang yang melalaikan, lanjut Ustad Amir.”Menyamai orang munafik, sholatnya diujung waktu sehingga zikirnya sangat sedikit waktunya.”katanya.
Meninggalkan rukun sholat, tukmaninahnya tidak ada menurut Ustad Amir termasuk juga masuk kategori orang yang munafikun. Dan yang ketiga, ke khusukan didalam sholat.”Orang yang tidak khusuk dalam sholat. Itulah sholat yang masuk lalai dan mendapatkan ancaman dari Allah SWT.”terangnya.(Irfan)