Bocah Penjual Koran Makin Banyak, Anggaran Dinsos Dipertanyakan
Tanjungpinang, Radar Kepri-Seorang anak lelaki penjual koran haraian terbitan Batam, berusia sekitar 12 tahun mengenaka pakaian kaus warnakuning dengan celana pendek terlihat lemah dan lesu mendatangi setiap pengendara yang berhenti di simpang lampu merah, Jalan Transisto kilometer 8 Tanjungpinang, Selasa (02/12) siang.
Setiap kendaraan berhenti, mobil dan sepeda motor terlihat disambangi bocah penjual koran itu.”Om beli koran om, belilah Om. Kami belum makan siang lagi om, belilah om.”pinta generasi penerus bangsa itu dengan raut muka sedih.
Ketika ditanya oleh awak media ini, siapa nama, masih sekolah dan siapa nama kedua orang tuanya. Tunas bangsa berkulit sawo matang itu, bukannya menjawab.”Belilah koran kami om.”tawarnya.
Kemudian terlihat sejumlah pengendara kendaraan, membeli koran yang dijual bocah itu. Bahkan ada seorang pengemudi terlihat kasihan pada penjual koran itu dengan memberikan uang namun membeli koranya.”Jika kamu belum makan, ini uang untuk makan ya.”kata lelaki paruh baya sembari memberikan uang lembaran Rp 20 ribu.
Selain disimpang batu 8, hampir disetiap persimpangan dalam kota Tanjungpinang, seperti dipersimpangan batu 6, Pamedan serta persimpangan Jl Engku Putri, terlihat anak-anak dan ibu-ibu, menjual koran di bawah panasnya terik matahari, demi mengharapkan sesuap nasi.
Seharusnya tunas bangsa ini, duduk dibangku pendidikan dan bermain seperti layaknya anak-anak lainya, malah rela berjemur disiang hari, berembun di malam hari menjual koran, demi mengharapkan sesuap nasi.
Sampai kapan kah anak bangsa ini seperti ini, entah kemana saja anggaran miliaran rupiah yang dialokasi pemerintah untuk anak-anak kurang mampu secara ekonomi ini. Munkinkah di kepemimpinan Jokowi- JK akan membuat terjadi perubahan terhadap anak-anak terlantar seperti bocah penjual koran itu ?. (aliasar)