; charset=UTF-8" /> Belum Selesai Dibangun, Plantar Kenanga Senilai Rp 1,7 M Sudah Roboh - | ';

| | 1,130 kali dibaca

Belum Selesai Dibangun, Plantar Kenanga Senilai Rp 1,7 M Sudah Roboh

Pekerja Plantar Kenanga II yang baru dibangun, tapi sudah roboh pada Jumat 23 Agustus 2013. (foto by aliasar, radarkepri.com)=

Pekerja proyek Plantar Kenanga II yang baru dibangun, tapi sudah roboh pada Jumat 23 Agustus 2013. (foto by aliasar, radarkepri.com).

Tanjungpinang, Radar Kepri-Dugaan korupsi pembangunan jalan Lingkungan Plantar oleh PT Transpec Asia Konstrindo di Jl Bigjend Katamso, kilometer 2, Gang Kenanga II, RT/02 RW/03 Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari, kota Tanjungpinang mulai mencuat. Pasalnya, belum selesai dibangun, beberapa meter ruas Plantar itu sudah roboh.

Diduga selain tidak sesuai spek dan kontrak kerja, proyek senilai Rp 1 774 755 000 juga dikerjakan pihak lain alias di subcon-kan pada pihak ke tiga.

Hal ini terungkap ketika awak media ini mendapat laporan dari warga sekitar, Sabtu (24/08) bahwa bangunan tersebut ketika dikerjakan, roboh sehingga beberapa orang pekerja sibuk memperbaikinya.”Sekarang ini beberapa tukang sedang bekerja memperbaiki Plantar yang roboh itu.”sebut sumber media ini.

Ditambahkan sumber.”Banyak yang tak beres dalam dalam proyek itu. Perusahaan pemenang tender tidak mengerjakan sendiri pekerjaannya. Tapi pekerjaan diborongkan pada pihak lain. PT hanya numpang nama dan mengambil sukses fee saja.”kata sumber.

Kemudian lanjut sumber, pengerjaaanya juga diduga tidak sesuai spek.”Seharunya besi lantai seharusnya dua lapis, tapi dikerjakan hanya satu lapis saja agar dan tahan. Mungkin karena itu pula-lah, pada Jumat (24/08) lalu Plantar yang sudah siap itu roboh.”jelas sumber yang meminta namanya tidak dipublikasikan itu.

Sumber media yang dijumpai di sebuah kedai kopi di Tanjungpinang menambahkan.”Selain tidak membayar upah tukang selama 1 bulan dalam proyek Plantar di Gang Kenanga II itu. Perusahaan yang sama juga tidak membayar upah tukang dalam proyek renovasi Plantar di Tembeling.”ujarnya,

Karena tukang yang lama tidak digaji selama sebulan, kontraktor yang mensub-conkan pekerjaan kemudian mencari tukang baru.”Pada tukang baru itu, kami sudah ungkapkan masalah gaji kami yang tak dibayar. Tapi para tukang yang baru itu masih juga mau bekerja.”jelasnya.

Ditambahkan, beberapa waktu lalu, Andre, kontraktor yang di duga mendapat subcon proyek tersebut turun kelapangan.”Tapi dia (Andre) datang bersama oknum Korem, Bn. Kalau dia (Andre) datang sendiri, mungkin sudah babak belur dihajar tukang yang marah karena upahnya tak dibayar.”sebut sumber.

Setelah mendapat informasi proyek Plantar yang belum siap itu roboh,  awak media ini langsung melakukan investigasi kelokasi tersebut. Dilokasi itu terlihat beberapa orang pekerja sedang sibuk untuk memperbaikinya bagian Plantar yang ambruk itu. Plantar yang roboh terlihat di cor, namun hanya bagian yang roboh saja yang sedang dikerjakan.

Plang nama Pembangunan Plantar.

Plang nama Pembangunan Plantar di Gang Kenanga II yang belum dibayar upah buruhnya oleh kontraktor pelaksana. (foto by aliasar, radarkepri.com).

Ketika Radar Kepri sedang mengabadikan gambar di lokasi tersebut. Media ini dihampiri seorang ibu paruh baya yang mengaku warga sekitar lokasi tersebut. Si ibu bertanya.”Maaf pak, bapak dari mana, kok di foto.”Tanya ibu itu.

Setelah dijelaskan dari media Radar Kepri, ibu paruh baya tersebut bercerita.”Semalam bangunan Pelantar yang sedang dikerjakan orang itu roboh, sekarang para tukang sedang sibuk memperbaiki yang roboh pak.”jelas ibu yang mengaku gaji suaminya belum dibaya oleh Andre, subcon perusahaan pemenang lelang itu.

Kemudian awak media ini menanyakan, mengapa bisa roboh ?. Ibu itu mengatakan.”Iyalah pak, kerjanya asal-asalan. Seharusya campuran semen dengan pasir dan batu granit, kan harus pas, kalau tidak itulah akibatnya. Apalagi kayu untuk penyangganya sudah lapuk. Ya.. tak kuatlah menahan beban cor-an. Terlihat sekali kerjanya asal-asalan.”Tambah ibuk itu.

Masih ibu paruh baya itu.”Kayu penyangga yang diguna-kan untuk bangunan itu-kan sisa-sisa kayu yang tidak dipakai lagi. Itu-kan kayu bekas bangunan ini dulu, itulah yang dipakainya. Asal nak irit aja. Itulah jadinya.”ucap ibu itu lagi

Pantauan Radar Kepri di lapangan, disekitar bangunan tersebut, tidak ada terlihat kayu yang kuat dan baru digunakan untuk penyangga Plantar yang sedang dicor. Semua kayu penyanggah  terlihat sudah lapuk

Beberapa waktu lalu, lanjut sumber.”Beberapa orang berpakain pegawai negeri, mungkin dari PU mendatangi lokasi Plantar itu. Mungkin orang-orang PU itu sedang mengecek.”duga sumber.

Dalam catatan media ini, beberapa proyek fisik seperti saluran drainase yang dikerjakan PT Transpec Asia Konstrindo banyak yang tidak beres. Seperti proyek drainase di Tanjung Unggat, proyek saluran air di Teladan.”Proyek yang di Teladan itu kalau saya tidak salah pernah dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Tanjungpinang. Tapi tak tahu perkembangan proses hukumnya. Kalau Kejaksaan serius mengusut proyek di Teladan itu, saya siap membantu data-data yang diperlukan.”tegas sumber media ini.

Hingga berita ini di unggah, media ini belum berhasil menjumpai Andre ataupun pihak PT Transpec Asia Konstrindo untuk konfirmasi.(aliasar/fan)

Ditulis Oleh Pada Ming 25 Agu 2013. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek