Apri Sujadi Klaim Dapat Data dari TNI/Polri, Johnson Panjaitan Segera Surati Kapolda Kepri dan Danrem 033/WP
Bintan, Radar Kepri-Kuasa Hukum Pasangan Calon (Paslon) Bupati Bintan, Alias Wello – Dalmasri (ADA), Johnson Panjaitan SH memastikan segera menyurati Kapolda Kepri dan Danrem 033/Wira Pratama, terkait klaim Calon Bupati Bintan, Apri Sujadi memperoleh data dari TNI/Polri.
Menurut Jhonson.”Saya segera minta klarifikasi ke Kapolda dan Danrem atas klaim Cabup Bintan Apri Sujadi yang menyatakan mendapat data pergerakan tim pemenangan Paslon 02 dari TNI/Polri,” tegas Johnson, Jumat (27/11/2020).
Pengacara yang sering tampil di acara ILC itu, mengaku sudah mendapatkan rekaman pernyataan Apri Sujadi yang menyebutkan mendapatkan data dan informasi dari Kepolisian dan TNI.
“Yang jualan-jualan es, mainan anak-anak yang keliling-keliling itu, membawa misi nomor 2. Ini data sudah kami dapat dari kepolisian dan tentara,” kata Apri saat menyampaikan visi misinya di Rumah Makan Bu Yanti, Kijang, Sabtu (21/11/2020).
Menurut Johnson, klaim Apri menggunakan instrumen negara, yakni kepolisian dan TNI untuk mendapatkan data dan informasi itu, sangat berbahaya bagi perkembangan demokrasi.
Apalagi, pimpinan Polri, sambung Johnson sudah sangat tegas agar Polri menjaga netralitas di Pilkada.
“Laporan dugaan politik uang yang kami sampaikan ke Bawaslu Bintan hari ini, menjadi pintu masuk untuk sejumlah temuan lainnya di Pilkada Bintan 2020,” ucapnya.
Dijelaskannya, permainan politik uang di Bintan selama ini, terkesan terkunci. Karenanya, Johnson mengapresiasi sikap Meliyanti yang memiliki keberanian membongkar praktek licik yang dilakukan oleh petahana itu.
“Dia milenial, perempuan, minoritas dan anak tunggal. Tapi dia berani menyuarakan ketidakbenaran yang dilihat, dirasa, didengar dan dialaminya,” sebut Johnson.
Ditambahkannya, persoalan yang dilaporkannya ke Bawaslu Bintan itu, bukan cuma money politic. Tapi juga terkait oknum aparatur negara, oknum sipil, oknum militer yang jadi investasi petahana, digunakan sebagai alat oleh petahana.
“Untuk membangun gurita jaringan oligarki, petahana sudah melakukan investasi politik. Kami akan sampaikan langsung ke Kapolda dan Danrem,” tegas Jonhson.
Terkait intimidasi oleh oknum Walpri Apri Sujadi, Meliyanti sudah memberikan keterangan kepada anggota Propam Mabes Polri dan Polda Kepri yang turun ke Bintan untuk menyelidiki dugaan intimidasi itu.
Apri Sujadi yang juga disebut masuk pusaran kasus dugaan korupsi cukai rokok dikawan FTZ dan dugaan korupsi penyalahgunaan kewenangan dalam pengangkatan komisaris BUMD Bintan, hingga berita ini dimuat belum berhasil dijumpai guna konfirmasi dan klarifikasi.(irfan)