Hampir Rp 2,3 Miliar Uang Rakyat Tanjungpinang Berupa Aset Hilang di Dinkesdukcapil KB

Kantor Dinkesdukcapil KB Kota Tanjungpinang.

Tanjungpinang, Radar Kepri-Miliaran rupiah uang rakyat Tanjungpinang yang dibelanjakan di Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana berupa aset tidak ditemukan alias hilang bahkan ada yang tidak terindentifikasi keberadaanya.

Fakta diatas diungkap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Kepri yang diuraikan dalam lampiran 7 pada II LHP atas LKPD TA 2019 yang diterima redaksi radarkepri.com. Terdapat 14 item aset yang tak ditemukan wujudnya atau tak terindentifikasi yaitu.

1. Meja reception pembelian tahun 2009 senilai Rp 81 345 000 dengan keterangan tidak terindentifikasi.

2.PC Unit/Komputer PC pembelian tahun 2009 sebanyak 3 unit dengan nilai total Rp 174 134 750.

3.Note Book sebanyak 3 unit pembelian tahun 2009 senilai Rp 14 960 000.

4.Peralatan lain-lain pembelian tahun pembelian 2009 senilai Rp 322 144 000.

5.Peralatan lain-lain sebanyak dua unit pembelian tahun pembelian 2009 senilai Rp 253 525 250.

6.Peralatan lain-lain sebanyak 3 unit pembelian tahun pembelian 2009 senilai Rp 322 694 000.

7. X-Ray unit pembelian tahun 2009 senilai Rp 180 548 500.

8.Alat kedokteran gigi dan lain-lain senilai Rp 458548 500 pembelian tahun 2009 yang tidak ditemukan fisiknya.

9. Alat kedokteran gigi dan lain-lain senilai Rp 458548 500 pembelian tahun 2009 yang tidak ditemukan fisiknya.

10.Alat kesehatan kebidanan dan lain-lain senilai Rp 149 215 800 pembelian tahun 2009.

11. Alat Perawatan Kesehatan dan lain-lain sebanyak 12 unit dengan nilai total Rp 99 854 700 pembelian tahun 2012.

12. Alat laboratorium film dan lain-lain senilai Rp 30 430 000 yang dibeli tahun 2009.

13.Alat laboratorium film dan lain-lain senilai Rp 12  682 000.

14. Cold Chamber/ Kabinet pembelian tahun 2009 senilai 189 057 000.

Jika ditotalkan uang rakyat Tanjungpinang dalam bentuk aset di dinas ini mencapai Rp 2 287 212 450.(irfan)

Ditulis Oleh Radar Kepri Pada Kam 30 Jul 2020. Kategory Tanjungpinang, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.