; charset=UTF-8" /> Warga Berakit Pertanyakan Ganti Rugi | ';

| | 795 kali dibaca

Warga Berakit Pertanyakan Ganti Rugi

*Ratusan Pohon Kelapa Mereka Ditebang PLN

pohon kelapa

Ratusan pohon kelapa milik warga Berakit ditebang PT PLN tanpa ganti rugi

Berakit, Radar Kepri- Ada rasa senang dan ada juga rasa kecewa yang dirasakan oleh seluruh penduduk yang ada di Desa Berakit, kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan. Kecewa karena pohon kelapa mereka ditebang oleh salah satu perusahaan PT PLN yang memasang tiang listrik di Desa tersebut tanpa ganti rugi. Sampai hari ini, mereka masih bertanya-tanya. Adakah konpensasi dari pohon kelapa dan pohon lainnya yang di babat pada 2012 lalu ?,
Rasa senang membuncah di hati masyarakat, karena sebentar lagi desa mereka akan terang benderang, sebab arus lintrik yang selama ini di suplai dari genset milik pribadi akan beralih ke listrik PLN.
Warga desa Berakit akan menikmati listrik 24 jam sehari, ini tentu akan membuat ekonomi masyarakat akan mengeliat. Karena selama ini, masyarakat hanya bisa menikmati arus listrik pada malam hari sampai jam 06 00 Wib. Siang sampai sore, praktis arus listrik mati total. Kondisi ini akan berbalik total setelah PLN mensuplai arus listrik untuk warga Berakit dan sekitarnya.
Kekecewaan dan rasa penasaran akan ganti rugi pohon kelapa yang dibabat demi kepentingan umum yang lebih diungkapkan Danil (40). Warga dusun Sialang, Desa Berakit dijumpai media ini, Jum,at (25/01) di rumah Ali, seorang tokoh masyarakat desa Berakit mengungkapkan.”Saye- pun heran, mengapa pemerintah tidak mengganti rugi pokok (pohon, red) kelape masyarakat  yang ditebang. Padahal itukan (uang ganti rugi, red) hak masyarakat. Seharusnya diganti, tapi ini kok tidak.?”herannya.
Masih Danil, pada dasarnya  mssyarakat desa Berakit ini sangat senang dengan masuknya listrik.”Tapi ini-kan namanya merugikan masyarakat. Kalau kita mau memasukan listrik kerumah. Kita masing-masing dipungut bayaran, bukan gratis. Mulai dari pemasangan instalisi hingga meteran listrik yang kita pakai, semua harus dibayar.” katanya.
Selaku tokoh masyarakat, Ali menambahkan.”Seharusnya tanaman mereka yang ditebang itu diganti rugi. Tapi tak tau juga-lah kita. Ini kan program pemerintah.”ungkapnya singkat.
Mengenai jumlah pohon kelapa yang ditebang sebagai dampak pemasangan tiang listrik, Ali mengaku tidak tahu persis jumlahnya.”Ada sekitar ratusan pohon kelapa. Belum lagi pohon lainnya seperti pohon jengkol, petai, rambutan dan durian.”jelasnya.(asr)

Ditulis Oleh Pada Sab 09 Feb 2013. Kategory Bintan, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek