Uang Gaji Dirampok, Ahmadi Dideportasi Dalam Kondisi Lumpuh

Ahmadi (tengah), satu dari tiga TKI-B yang lumpuh ketika dipulangkan dari Malaysia melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, Rabu (21/01).
Tanjungpinang, Radar Kepri-Sebanyak 302 orang Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKI-B) kembali di deportasi, dari Situlang Laut, Malaysia ke Indonesia melalui pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, Rabu (21.01) sekitar Pukul 18 30 Wib. Tiga orang TKI diantaranya sakit sehingga harus didudukkan di kursi roda ketika menuju mobil.
Ketiga orang yang sakit, Ahmadi (23) warga Aceh, Muzemin (50) waga Bangkalan, Jawa Timur, Syaiful (33) warga Tanjungpinang. Ketiga oang tersebut, ketika turun dari kapal Telaga Exprees yang ditumpangnya tepaksa menggunakan tandu untuk didudukkan di kursi roda.
Ahmadi salah seorang TKI yang sakit dikonfirmasi radarkepri.com usai turun dari kapal, terkait dengan penyakait dideritanya mengatakan.”Saya baru 3 bulan di merantau di Malaysia, saya bekeja di kontraktor dengan gaji Ringgit 60 perhari, terima gajinya perbulan. Setelah saya meneima gaji, ketika mau pulang kerja didatangi beberapa Orang Tidak Kenal (OTK), saya dipukuli, uang saya diambil, sehingga saya mengalami patah tulang pinggang.”keluhnya sambil meringis.
Kemudian lanjut Ahmadi, dirinya pingsan.”Setelah saya sadar, saya sudah di penampungan. Selama saya di penampungan, tidak pernah di obati. Sekitar satu bulan lebih saya di penampungan, jangankan di obat, makanpun terancam.”tutupnya.
Hal berbeda dengan, Muzemin (50) waga Bangkalan Jawa Timur, mengatakan.”Saya juga bekerja di sebuah perusahaan kontraktor dengan gaji yang sama, Ringgit 60, namung penyakit yang saya derita karena infeksi, awalnya gatal-gatal, setelah digaruk, akhirnya membengkak. Saya tidak bisa bejalan.”tutur Muzemin.
Lain halnya dengan, Syaiful (33) warga Tanjungpinang ini mengaku.”Saya di Malaysia sudah 30 tahun, kerja saya mengajar (Guru) ngaji. Penyakit saya ini hanya lemah, karena tulang kaki saya bergeser. Sehingga, jika berjalan sakitnya tidak tahan, terpaksa pakai kursi roda. Saya akan berobat di Tanjungpinang. Agar saya bisa cepat sembuh, akan kembali ke Malaysia untuk mengajak anak-anak mengaji, Alquran.”harap Syaiful.
Sepeti biasanya, para TKI/W-B langsung dibawa ke dua penampungan, lelaki dibawa kepenampungan Jl Tansisto Batu 8. Perempuan dan anak, dibawa ke penampungan Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) di Jl Sei Timun, Senggarang.”Mereka dipulangkan, apa bila ada informasi dari Pelni.”Ujar Ismail dari dinas social dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang, yang mengawasi para TKI/W-B tesebut.(aliasar)