Tim Basket MW A Taklukan Smansa Tanjungpinang d
Tanjungpinang, Radar Kepri-Perhelatan MW Cup yang hampir seminggu digelar berakhir sudah dengan bertemunya dua tim tangguh, Smansa Tanjungpinang dan tim MW A Tanjungpinang. Sebagai dua tim unggulan, Pertarungan 2 kubu ini benar-benar menyita perhatian para pengunjung juga tamu undangan. Dua tim tersebut menunjukkan kelas sebagai tim yang disegani di kota Tanjungpinang.
Pertemuan final ini, adalah pertemuan ketiga kalinya antara dua bebuyutan tersebut. Mengulik pertemuan 2 tim tangguh ini memanglah menarik. Pertama, tim ini bertemu di babak penyisihan Smansa Cup, di mana pertarungan dimenangkan tim Dilivio. Dan tim Kheben menjadi juara 3 setelah bertarung keras melawan Smansa Bintan Utara, yang menempati posisi 4. Tak lama berselang , dua tim kembali bertemu di event Walikota Cup dan kembali Smansa unggul. Dan Smansa menjadi champion, sedangkan tim Kheben harus pulang dengan tangan kosong. Skansa yang bertemu Smansa di babak semifinal harus puas menempati posisi juara 3. Sedangkan Smansa Binut pulang lebih awal setelah ditaklukan Skansa.
Namun perkembangan tim Melga PW sangat tajam, mereka bisa bertemu dengan tim Dilivio di semifinal dengan mengalahkan tim MW B. Bahkan, beradu ketangguhan dengan Skansa, tim ini berhasil memenangkan pertarungan. Waktu event Walikota Cup, tim ini dikalahkan Skansa, kini dalam MW Cup berbanding terbalik. Tim penuh surprise. Skill shot individu, lebih tenang, semakin menunjukkan kualitas permainan basket mereka.
Sedangkan Pertemuan ketiga antara Smansa dan MW dalam laga MW Cup, barulah tim Kheben bisa meredam kekuatan tim Dilivio. Skor sementara 2-1 untuk 3 kali pertemuan. Tidak dipungkiri, laga final antara MW A kontra Smansa mengalahkan serunya laga final kala Smansa beradu kekuatan dengan SMK Pembangunan yang absen dalam MW Cup. Hengky, sebagai kapten tim SMK Pembangunan, individual yang memiliki skil shot basket yang mumpuni. Dua kali bertemu difinal tim Smansa dan dua-duanya dimenangkan tim Smansa, 2-0.
Dari awal pertarungan final, tim Kheben sudah menunjukkan permainan keras juga agresif yang terus menekan kubu Dilivio yang juga bermain cepat mengimbangi permainan tim Kheben. Beberapa menit laga berjalan, terjadi benturan antara Kheben dan rekannya yang mengharuskan kapten tim ini istirahat. Janjinya bahwa timnya akan bermain habis-habisan menghadapi Smansa, benar-benar dibuktikan tanpa memberi kesempatan tim Dilivio mengembangkan permainan. Perkembangan tim Kheben pun sangat pesat yang terlihat dari skill shot masing-masing pemain yang semakin lihai, hampir menyamai sang kapten tim.
Persiapan matang yang dilakukan tim Kheben untuk MW Cup, benar-benar siap tempur, karena menurut kapten berkulit putih itu mereka sudah mempersiapkan jauh-jauh hari. Pertemuan dua tim inilah pertarungan sesungguhnya yang dinanti, sama-sama tangguh, sama-sama memiliki semangat pantang menyerah.
Terlebih tim Kheben, menyimpan rasa penasaran terhadap tim Dilivio yang sudah dua kali menjegal langkahnya. Dan dua kali juga menjuarai 2 turnamen secara berturut-turut. Smansa Cup dan Walikota Cup.
Sebelum laga final, Smansa Tanjungpinang terlebih dahulu mengalahkan tim Smansa Binut di babak Semifinal, sedangkan tim MW A, melenggang manis menuju Final setelah menang tanpa tanding versus Smansa Bintim. Stamina fresh, ambisi yang menyala, membawa tim ini bermain cantik memberikan perlawanan terbaiknya.
Dukungan supporter MW tentu semakin memperkuat semangat tim Kheben menunjukkan aksi lapangannya. Sedangkan tim Dilivio meski tanpa persiapan matang disertai lelah usai laga dengan Smansa Binut, tetap menunjukkan tim dengan perform yang berkelas. Smansa Binut dan Skansa, walau menjadi lawan tanding Smansa Tanjungpinang, dua tim ini memberi dukungan kepada Smansa yang memang sepi supporter.
Dua tim ini kompak berada disisi Smansa dan memuji kegigihan tim Dilivio. Sempat mereka protes di saat tim ini jeda namun waktu di papan time tetap berjalan yang semestinya berhenti. Namun protes ini tidak diindahkan.
Dengan persiapan minim, akhirnya Smansa Tanjungpinang harus menyerah dengan skor 42-28. Laga final, beberapa pemain tidak diturunkan coach Johan, seperti Melvin, Vincent Lee, dan Hermanto hingga laga berakhir. Edward Apriandi, Eric Cantona dan Raymond masih diturunkan mengantikan pemain inti senior yang kelelahan.
3 orang wasit yang memimpin partai final ini, Firdaus, Nardi dan Momos. Firdaus, ketua panitia MW Cup, mengaku tidak menduga dengan kemenangan MW A. Sementara Hidari ketua Perbasi Tanjungpinang, mengakui sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan sekolah terkait olahraga basket. Bentuk dukungan Perbasi lanjut pria bertubuh bongsor itu, Perbasi ikut serta memfasilitasi kegiatan dengan memberi pinjaman peralatan sporring seperti papan skor dan peralatan lainnya yang dibutuhkan, serta wasit.
Dr. Imam Syafeii, kepala sekolah Smansa Tanjungpinang mengatakan, kekalahan tim Dilivio adalah wajar. Selain persiapan yang minim, tim ini harus membagi waktu untuk belajar. “Semoga kedepan bisa lebih giat lagi berlatih untuk anak-anak yang kelas X dan XI,” katanya.
Kapten Smansa, Dilivio Angeleo pemilik no punggung 7, walau ada rasa kecewa namun tetap berbesar hati menerima kekalahan tersebut. “Dalam pertandingan, kalah menang itu hal biasa,” singkatnya.
Sayangnya, Chen Ping Jui atau yang populer dengan panggilan Ping-Ping, langsung meninggalkan lapangan usai laga final kontra MW. Usut punya usut ternyata remaja kelahiran Taiwan tersebut mengalami cidera kaki dari dimulainya laga MW Cup. Menurut coach Johan, pelatih Smansa, cidera yang dialami Ping-Ping saat sesi latihan. “Tapi demi untuk Smansa, dia tahankan rasa sakitnya,” ungkap pelatih ini.
Ia juga tidak menampik tim besutannya kurang persiapan, apa lagi Smansa sudah menerapkan full day, “Bulan Desember mereka liburan,sehingga waktu untuk berlatih memang sangat berkurang. Jadi hasil hari ini ya apa yang mereka kerjakan ya itulah hasilnya,”. Lagi lanjut coach berkulit putih ini, dicampurnya SMK MW dan SMA MW tentunya memberi pengaruh,”Mereka jadi lebih leluasa,” katanya.
Dan menurut Dilivio, kabar positif MW Cup digelar mereka terima 5 hari sebelum pertandingan. Ditambah lagi cuaca yang belakangan sering tidak menentu menyebabkan timnya sulit untuk latihan. “Belakangan ini cuaca kurang mendukung pun kalau latihan yang datang hanya setengah dari tim,” ungkap kapten berkharisma ini. Selengkapnya pemenang MW Cup: juara 1 tim MW A, juara 2 Smansa Tanjungpinang, juara 3 Smansa Binut dan posisi 4 diraih Skansa.
Kheben pun mengakui, mereka sudah bersiap dari tahun lalu, yang semula MW Cup direncanakan digelar bulan Desember. Namun ditunda karena izin Dispora belum keluar, untuk pemberitahuan ke sekolah-sekolah, kapten berwajah rupawan ini mengaku kurang tahu. “Saya panitia tapi hanya untuk perlengkapan,” ujarnya.(lanni)