Puluhan PNS Anambas Ajukan Pindah, Termasuk Yang Terlibat DPID

Salmiah SE usai dimintai keterangan oleh penyidik Kejati Kepri dalam kasus dugaan korupsi DPID Anambas,
Tanjungpinang, Radar Kepri-Puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) telah mengajukan pindah tugas ke berbagai daerah. Mayoritas PNS tersebut meminta pindah ke Kota Tanjungpinang ataupun Pemprov Kepri dengan berbagai alasan, padahal Anambas sendiri masih kekurangan ratusan PNS.
Dari puluhan nama PNS yang meminta pindah tugas tersebut, nama Salmiah SE yang diduga menandatangani SP2D ataupun SPM (Surat Perintah Membayar) pencairan uang DPID Anambas sebesar Rp 4,8 Miliar dikabarkan juga telah “pindah” ke Pekanbaru, Riau.”Salmiah sudah pindah ke Pekanbaru.”sebut sumber media ini, Jumat (05/06) sore.
Jika informasi ini benar, tentu saja ini diduga untuk menyelematkan Salmiah dari jerat hukum dugaan tindak pidana korupsi uang sisa DPID Anambas yang telah menjerat 4 tersangka, Handa Rizki, Surya Dharma Putra, Efian dan Widi Indra.
Salmiah sendiri, menurut Kasidik Kejati Kepri, Zainur Arifin Syah SH membantah menandatangani SP2D maupun SPM.”Dia (Salmiah,red) tidak mengakui tanda tangan itu.”ucap Zainur beberapa waktu lalu.
Namun tentu saja penyidik Kejaksaan Tinggi Kepri tidak langsung percaya dengan bantahan istri Mirwansyah, kepala Kesbangpol Anambas tersebut.”Kami sedang menunggu uji labkrim Polri untuk memastikan tanda tangan itu asli atau palsu.”sebut seorang penyidik Kejati Kepri yang meminta namanya tidak ditulis.
Namun, lanjut penyidik, pihaknya sudah dapat gambaran awal hasil uji tersebut berdasarkan bukti pembanding di KTP maupun dokumen lain yang ditandatangani Salmiah SE.”Sabar saja bang, nanti akan di umumkan hasilnya.”tutup sumber.
Kabid mutasi BKD Anambas, Safari, membenarkan adanya permintaan pindah puluhan PNS Anambas.”Penjelasan ini saya serahkan ke sekretaris.”tulis Safari melalui psa singkat. Sebelumnya, Plt Kepala BKD Anambas, Rusmanda melalui pesan singkat mengarahkan agar media ini mengkonfirmasi dengan Safari, Kabid Mutasi.”Saya sedang dinas lura ke Pekanbaru, kalau data yang pasti hubungi Kabid Mutasi, pak Safari.”saran Rusmanda melalui pesan singkat.(irfan)
banyak yang mengajukan pindak karena uang TKD dipangkas.
Saya berharap tidak hanya dana DPID yang diproses pihak terkait, Dana Aspirasi Dewan KKA dan Dana Reses, serta Dana Perjalanan dinas juga Dana Perumahan Ketua dan Wakil Ketua Dewan KKA juga seharusnya diproses oleh pihak terkait. Dana Aspirasi Dewan jelas banyak yang bermasalah, tapi tak pernah tersentuh oleh pihak terkait………….ada apa ya.???
Apelagi nak ditunggu. Kami sudah banyak modal tinggal pikirkan nak buka usaha, apalagi sekarang did anambas lagi susah
Saya berharap yg lagi bermasalah pindahkan saja ke LP…
hahahahahaha mutasi,mutasi,mutasi
kasi je rekom pindah pak safari
jdi kami yg tak pindah tak ade pemotongan TKD
krne pegawai nye dah byk pindah 🙂
Saya yakin betul SALMIAH SE pasti selamat karena beliau termasuk salah satu orang kepercayaan BUPATI
setuju to aly anambas, klau mau selamat ikut jok perintah BUPATI,,,, nanti klau beliau jadi lagi bupati dikampung seberang suruh ja pindah para pionernya biar di anambas berkurang para PERAMPOKNYA,, luar biasa level staf bisa rampok milyaran apalgi BOSS,, gak rugi jadi koloni big BOSS…HIDUP PAK UDIN..