Proyek Bandara dan Pasar Modern Dipastikan Tak Selesai Tepat Waktu
Natuna, Radar Kepri-Dipastikan proyek pembangunan pasar modern dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp 36 688 120 000 yang dikerjakan PT Mangkubuana Hutama Jaya dengan masa kerja 477 hari kalender dengan konsultan pengawas PT Artevac Arkindo tidak akan selesai dikerjakan sampai masa akhir pekerjaan sesuai kontrak. Sebab sampai saat ini pekerjaan baru mencapai 35 parsen pekerjaan, sementara batas waktu pekerjaan sudah mendekati masa akhir .
Hal itu terkuak saat Bupati Natuna, Drs H Ilyas Sabli M Si beserta legislatif, ketua dan angota DPRD serta jajaran SKPD Natuna melakukan inspeksi mendadak (sidak) sekitar dua minggu yang lalu.
Meskipun pihak kontraktor melalui konsultan pengawasnya mengatakan siap sampai akhir waktu pekerjaan. Namun, Ilyas memastikan kalau proyek tersebut tidak akan siap dikerjakan sampai akhir waktu yang telah ditentukan dikontrak SPK.”Saya yakin proyek pembangunan pasar ini tidak selesai dikerjakan sampai akhir masa jabatan saya sebagai bupati Kabupaten Natuna.”ucap Ilyas.
Ilyas pada kesempatan itu juga menanyakan kepada pihak kontraktor apakah Pemda masih punya hutang. Tanya Ilyas kepada pihak kontraktor yang diwakili konsultan pengawas itu.
Pihak kontraktorpun menjawab dengan tegas.”Tidak pak.”jelasnya dengan suara lantang. Bupati Natuna meng-ingintruksikan pada pihak agar membayar sesuai progres pekerjaan yang telah dikerjakan oleh kontraktor.
Keyakinan Ilyas diperkuat dengan infomasi dari pekerja yang mengaku sudah 3 bulan belum gajian sehingga sebahagian pekerja sudah pulang ke Jawa karena tidak dibayar gajinya. Beberapa pekerja yang ditemui media ini dilokasi proyek mengatakan.”Iya pak, sudah tiga bulan kami bekerja. Baru dikasih pinjaman Rp 1 juta satu orang. Terlambatnya pekerjaan ini akibat bahan-bahan pasokan material sering putus pak. Contohnya sekarang, kita mau cor tripletnya masih nunggu ini entah kapan datangnya. Gaji kami belum dibayar, alasan bos uangnya belum dibayar Pemda Natuna.”ucap salah seorang pekerja tukang tersebut.
Sebelum melakukan sidak ke Pasar Modren tersebut, Ilyas bersama rombongan dari DPRD Natuna juga sempat sidak ke bangunan Bandara Enclav Civil Natuna yang juga dinilai bermasalah pembangunanya yang sudah terlambat. Sebagaimana yang pernah di ekspos media ini, Kadis Perhubungan Natuna Wan Siswandi mengatakan, bahwa bangunan Bandara Enclav Civil Natuna itu sudah bisa beroperasi paling lambat pada pertengahan Aprir lalu, namun sampai saat ini pembangunan masih belum rampung hingga tidak bisa dioperasikan.
Dalam waktu dekat ini rencananya Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Natuna akan melakukan hearing pada kontraktor-kontraktor yang bermasalah ini, termasuk proyek pembangunan gedung DPRD Natuna yang juga mulai dibangun pada tahun 2015 ini.
Masyarakat menduga ada permainan orang kuat berlatar belakang kontraktor dibalik proyek ini. Sebab masih banyak anak daerah yang mempunyai modal, kenapa orang luar yang dimenangkan, itupun kontraktornya orang tidak punya uang.”Sebab saya berani mengatakan seperti itu, kalau proyek sudah sering putus bahan material itu, kontraktor dipastikan tidak punya uang, itu hanya mengharapkan termin dulu baru dikerjakan lagi, kalau begitu siapapun bisa jadi kotraktor, itu namanya dimodalin Pemda dulu.”kata putra daerah Natuna berinisial AB saat ngopi di warung Sate Jemangan Ranai Kecamatan Bunguran Timur.(herman)