Mesin Bantuan Pembuatan Pakan Ikan Dari APBN di Desa Berakit Mubazir
Bintan, Radar Kepri-Tahun Anggaran (TA) 2012 lalu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) mengucurkan dana sebesar Rp 317 juta. Uang tersebut dialokasi untuk membangunan pabrik makanan ikan (pakan), khususnya untuk ikan air tawar di Desa Berakit, Kecamatan Teluk Sebung, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Saat ini, pabrik pakan ikan itu sudah mulai beroperasi, jika tiga unit mesin penggiling yang di hibahkan melalui dana APBN tersebut berjalan. Setidaknya 100 kilogram lebih setiap harinya pakan diproduksi. Namun, saat ini tiga mesin bantuan pemerintah Pusat itu tidak dipakai, karena boros bahan bakar dan lamban. Kelompok peternak ikan air tawar Berakit, akhirnya membeli mesin tersendiri yang di modifikasi untuk memproduksi pakan ikan itu.
Bantuan bangunan dari APBD Bintan tersebut secara simbolis telah diserahkan pada ketua kelompok masyarakat peternak ikan air tawar yang ada di Desa Berakit. Umumnya peternak ikan air tawar di Desa Berakit memeliharan ikan Lele, Mujair, Gurami dan Nila.
Uraian tersebut diatas disampaikan Ali (50), tokoh masyarakat Desa Berakit yang juga salah seorang ketua kelompok peternak ikan air tawar setempat. Menurut Ali yang terpilih sebagai ketua Kelompok Pembuat Makanan Ikan (KPMI) desa Berakit.”Kami sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan pemerintah pada kami masyarakat Desa Berakit. Karena selama ini, masyarakat disini susah mendapatkan makanan ikan. Biasanya kami membeli pakan ke Tanjungpinang. Tapi sejak adanya mesin ini, kami tak
jauh-jauh lagi utuk membelinya.”katanya, Selasa (19/03) di rumahnya.
Kemudian masih menurut Ali, terkait harga pakan.”Untuk anggota, kita jual murah jika dibandingkan harga pasar. Karena hasil penjualan pakan ini untuk gaji orang yang berkerja dan pembeli bahan bakunya.”sebutnya.
Mengenai bahan baku untuk pembuatan pakan ikan tersebut, lanjut Ali, ada empat bahan utama yang diperlukan. Yakni, dedak, kepala ikan teri yang telah kering kemudian tepung terigu serta tepung udang. Ke-empat macam bahan tersebut, diaduk dan langsung digiling menggunakan mesin molen spesial untuk penggiling makanan ikan. Kemudian menjadi bubur dan tercampur rata, selanjutnya masuk ke dalam mesin pemilah untuk dikeringkan dengan di jemur.
Pantauan media ini dilapangan, bantuan dari pemerintah itu tidak semua di manfaatkan masyarakat Berakit. Buktinya, ketiga mesin molen untuk penggiling makanan ikan dan oven dari APBN tidak dimanfaatkan. Namun kelompok peternak ikan air tawar ini membeli mesin penggiling sendiri.(aliasar)