Ini Manuver Pengelola Tambang Pasir di Sambau Pasca di Tutup Warga
Tanjungpinang, Radar Kepri-Pasca ditutupnya tambang pasir silika di Dusun Sambau, Desa Limbung, kecamatan Lingga Utara oleh masyarakat setempat. Kini muncul manuver memecah belah warga dengan “membeli” dukungan pada orang yang dianggap tokoh atau berpengaruh.
Tujuan manuver ini jelas untuk mendapat dukungan dari masyarakat agar tambang pasir ilegal yang berpotensi menghasilkan uang segar ratusan miliar untuk perusahaan tambang itu kembali beroperasi diluar wilayah ijin tambangnya. “Ada yang sudah berubah,dulu paling kencang teriak menolak. Sekarang malah berbalik mendukung. Ini jelas mencurigakan. “sebut sumber radarkepri.com saat dijumpai di Tanjungpinang, Sabtu (24/03).
Manuver memecah belah warga mirip politik devide et impera ala kolonial Belanda ini tentu saja sangat berbahaya. Karena berpotensi menimbulkan konflik horizontal antar warga. Seperti terjadi di Jemaja, Anambas.
Karena itu, proses hukum yang saat ini diusut Polda Kepri harus segera dituntaskan guna menghindari aksi anarkis yang mungkin memuncak. “Kita tunggu proses hukum di Polda Kepri. “ucap Bupati Lingga, Alias Wello SIP saat dikonfirmasi media ini menyikapi penolakan warga atas aktifitas tambang “ilegal” pasir silika yang diterbitkan ijinnya oleh ESDM provinsi Kepri itu. (irfan)