; charset=UTF-8" /> Beasiswa Pendidikan Dari Penambang Dipertanyakan | ';
'
'
| | 769 kali dibaca

Beasiswa Pendidikan Dari Penambang Dipertanyakan

Untitled

Irham Ys

Lingga, Radar Kepri-Ketua LSM Panglima, Kabupaten Lingga, Irham Ys mempertanyakan realisasi bantuan perusahaan pertambangan untuk pendidikan di Kabupaten Lingga.Hingga saat ini, tidak pernah terdengar, sejauh mana realisasi pihak pertambangan untuk kemajuan pendidikan. Khususnya yang diperuntukan untuk beasiswa masyarakat pesisir untuk menyambung ke perguruan tinggi.

“Distamben Lingga, harus menjelaskan sejauh mana realisasi pemberian bea siswa untuk masyarakat hinterland. Siapa saja yang sudah mendapatkan dan berapa jumlah uang yang telah disalurkan,” kata Irham, kepada wartawan, Senin (14/01).Dia menuturkan, pemberian bea siswa kepada masyarakat hinterland ini, kesannya seperti ditutupi.

Tidak ada penjelasan resmi dari Distamben maupun Bupati Lingga, berapa besar dana yang telah terserap selama ini. Masyarakat sangat sulit untuk mencari informasi, bagaimana untuk mendapatkan bea siswa yang dijanjikan Bupati Lingga, Daria, ini.“Kami ingin Distamben transparan membeberkan kepada masyarakat tentang pengunaan uang ini,” sebutnya.

Sejak eksploitasi dan eksplorasi tambang dilakukan di Lingga, setidaknya telah jutaan ton hasil tambang yang di ekspor. Satu ton dari hasil tambang yang diekspor, ada Rp500 yang disisihkan untuk peningkatan pendidikan di Kabupaten Lingga.“Secara kasat mata saja sudah dapat dihitung berapa uang yag telah terkumpul telah melebihi angka Rp1 miliar,” ucapnya.

Irham menilai, pemberian bea siswa untuk masyarakat pesisir ini, sangat rentan dengan penyelewengan atau korupsi.Hal ini disebutkan dengan alasan, saat ini untuk floating bea siswa masyarakat sudah di pos, dari anggaran provinsi, kabupaten bahkan penerintah pusat.

“Bukan tidak mungkin dapat terjadi penganggaran ganda, artinya anak-anak yang telah mendapatkan bea siswa dari pos anggaran lain, pertanggungjawabanya juga dilakukan untuk bantuan ini,” imbuhnya. Kadistamben Lingga, Dasrul Azwir, belum memberikan tanggapan terkait bantuan dana pendidikan dari perusahaan tambang ini. Pesan singkat yang dikirimkan koran ini untuk mendapatkan konfirmasi, hingga berita ini di tulis, belum mendapat tanggapan. Seperti yang pernah dberitakan sebelumnya, Bupati Lingga, H Daria, pernah mengatakan, kompensasi bantuan untuk pendidikan di Kabupaten Lingga memang diperuntukan untuk bea siswa melanjutkan ke pendidikan tinggi untuk anak-anak pesisir yang tidak mampu.

Kebijakan ini dilakukan bupati, karena melihat sulitnya anak-anak pesisir melanjutkan ke pendidikan tinggi.”Saya ingin melihat tingkat pendidikan anak-anak pesisir meningkat. Untuk itu, dana pendidikan dari pengusaha tambang ini diperuntukan untuk bea siswa anak-anak hinterland di Lingga yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi.”kata Daria saat itu.

Senada dengan Daria, Kadistamben Kabupaten Lingga, Dasrul Azwir juga mengatakan, ada dana pendidikan yang nilainya diperkirakan mencapai Rp1 Milyar yang tersimpoan di Bank Danamas, Dabo.Anggaran ini merupakan bentuk kepedulian pengusaha tambang atas pendidikan di Kabupaten Lingga.”Proses untuk mendapatkan bantuan dengan membuat proposal dan langsung diserahkan kepada kami (distamben, red).”sebutnya saat sosialisasi pembangunan smelter oleh PT TBJ, beberapa waktu lalu.(tmb)

Ditulis Oleh Pada Ming 10 Feb 2013. Kategory Lingga, Terkini. Anda dapat mengikuti respon untuk tulisan ini melalui RSS 2.0. Anda juga dapat memberikan komentar untuk tulisan melalui form di bawah ini

Komentar Anda

Radar Kepri Indek