Mudik Lebaran Masyarakat Akan Dilayani KM Lawit dan Sanus
Natuna, Radar Kepri.- Wakil Bupati Natuna Dra Hj Ngesti Yuni Suprapti, Serta Kadishub Natuna Iskandar Dj Danlanal Ranai Kolonel Laut (P) Harry Setiyawan, Danlanud RSA Kolonel (Pnb) Prasetiya Halim, Wakapolres Kompol.Renan, Jum’at (26/05) hadiri acara Konferensi pers yang dilaksanakan PT Pelni di RM Restoran Gerai Jemangan Ranai Natuna.
Pada pertemuan Pemda, PT. Pelni dan Insan Pers Natuna yang diawali dengan berbuka puasa bersama itu. Pihak Direktur PT. Pelni, yang diwakili oleh Direktur Armada Muhammad Tukul Harsono, memaparkan terkait insiden yang menyebabkan kandasnya Kapal KM Bukit Raya, di perairan karang pulau Ninih di Kecamatan Sedanau Natuna beberapa hari itu.
Dikatakan Tukul Harsono, pada kesempatan itu, “Kandasnya Kapal berkapasitas 6.000 GT tersebut karena kelalaian awak kapal atau biasa disebut human error.
Selain itu, kondisi kapal saat ini tidak dalam posisi tenggelam, seperti isu yang menyebar. adanya isu yang menyebut KM Bukit tenggelam itu Hoax.” Terang Tukul.
Masih Tukul mempertegas terkait Pasca kejadian itu, Bukit Raya kandas bukan karena rusak, bocor dan juga tidak tenggelam. Kapal itu ada 13 kompartemen (sekat), jadi tidak mungkin tenggelam, kalau robeknya sampai 10 kompartemen bisa saja kapal itu tenggelam”Terangnya.
Musibah terjadi pada hari jum’at, sebelum sholat jumat atas kelalaian awak kapal kurang memperhatikan, sehingga melenceng ke sebelah kiri dan sangkut dikarang.
Atas kejadian itu Kapal sedikit mengalami kerusakan,
Pihak managemen akan memberikan sanksi kepada awak kapal atas terjadinya insiden ini, tentunya melalui Mahkamah Pelayaran Nasional.
Kerusakan akibat kejadian itu tidak terlalu patal, hanya mengenai bagian luarnya saja. pihak PT. Pelni menjamin perbaikan kerusakan tidak akan memakan waktu terlalu lama, saat ini lagi dikerjakan. diperkirakan sekitar 4 hari lagi sudah selesai. Kemudian kapal akan dibawa ke Selat Lampa, selanjutnya dibawa ke Lampung untuk docking.
“Kami minta maaf karena terganggu transportasinya, padahal kapal Pelni sangat dibutuhkan di daerah ini. Ini sebetulnya human error”.
Selama KM Bukit Raya dalam perbaikan, managemen PT. Pelni akan menggantikannya dengan kapal Lawit.
Namun apabila perbaikan memakan waktu lama, KM Lawit akan terus beroperasi melayani rute KM Bukit Raya. Disamping itu juga ada kapal Sabuk Nusantara (Sanus) 30, 39 dan 62.
“Kapal sudah diasuransikan melalui Jasindo. Kalau masalah sanksi, jika nanti dari hasil penyelidikan memberatkan person, maka sanksinya sampai ditingkat personal, tapi kalau sampai managemen, saya juga bisa kena sanksi”, ujar Harsono. (herman)