Dihadiri Wabup Natuna, HUT IPMKN-Y Meriah.
Jogjakarta, Radar Kepri – Pemotongan Nasi Tumpeng oleh Wakil Bupati Natuna Dra Hj Ngesti Yuni Suprapti, MA. Tandai Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Natuna Yokyakarta (IPMKN-Y) ke-18 tahun 2018.
Dalam kegiatan yang berlansung Selasa (24-10) itu, Wabup Ngesti mengaku bangga dengan para mahasiswa Natuna yang berada di Jogjakarta, bisa menjaga dan menjalankan organisasi kemahasiswaan dengan baik.” Kata Ngesti.
Ngesti berharap, kedepan roda pemerintahan di Kabupaten Natuna hingga kedesa-desa dapat dijalankan oleh orang-orang yang lulus sarjana.
coba bayangkan bila kepala desanya lulusan sarjana kemudian anggota BPD-nya juga lulusan sarjana, tentu akan lebih baik dalam menjalankan roda pemerintahan desa. Apalagi sudah membekali diri dan terbiasa dengan hidup berorganisasi”Ucap Ngesti.
Lanjut Ngesti, “Meski wewenang pemerintah daerah hanya sebatas sekolah Paud, TK, SD, dan SMP, namun kita tidak bisa mengenyampingkan anak-anak kita yang di SMA dan Mahasiswa.
Untuk itu, kata Ngesti, pemerintah daerah di samping menyiapkan asrama bagi mahasiswa di luar daerah, juga tetap memberikan beasiswa dengan kriteria tertentu.
Pemerintah akan memberikan beasiswa bagi anak yang nilai IPK-nya tinggi serta Siswa tidak mampu. Kenapa ini kita lakukan, karena kita pernah diperintahkan oleh BPK mengembalian uang karena beasiswa yang tidak tepat sasaran. ”Terang Ngesti.
Ngesti juga berharap, kegiatan tersebut, dapat diketahui oleh anak-anak siswa natuna yang masih duduk di bangku SMA, bahwa mereka tidak sendiri jika kelak mereka duduk di bangku kuliah. Dari sisi keibuan, saya meminta anak-anak mahasiswa Natuna agar serius belajar, jangan bergaya hidup mewah. Kasian orang tua yang telah susah payah bekerja untuk biaya kuliah” tutup Ngesti.
Jika ditarik garis lurus sebenarnya organisasi daerah memiliki masalah yang tentunya kompleks, mulai dari segi pengorganisasian dan problem yang di hadapi, sebagai organiasi berbasis kedaerahan mereka akan di tuntut lebih kritis karena mereka di hadapkan dengan masalah yang muncul langsung di daerah, daerah tempat asalnya, daerah mereka dibesarkan, daerah tempat kelurganya berada.
Pengorganisasian yang begitu berbelit maka diharapkan kader yang dihasilkan dari organisasi kedaerahan akan lebih berpemikiran luas, berempati tinggi, lebih peka dengan keadaan, dan tepat serta sigap dalam menyelesaikan masalah.
Mereka adalah duta dari daerahnya masing-masing yang harus menjaga nama baik daerah dan putra-putri daerah yang diharapkan akan kembali membangun daerahnya selepas menuntut ilmu di tanah rantau, organisasi mahasiswa daerah dapat mempromosikan budaya, pariwisata, hingga potensi daerahnya ke universitas dan masyarakat luas.
Jika selama ini kita masih menganggap organisasi ini sebatas ‘tempat kumpul-kumpul’, mungkin kita harus tengok kampung sebentar. Tentu saja, banyak sekali hal yang bisa dilakukan bersama-sama untuk kampung halaman oleh putra-putri daerahnya yang sedang menuntut ilmu di tanah orang.(hum/her)